Tim adalah bagian penting dalam suatu bisnis. Mereka terdiri dari orang-orang yang membuat strategi, menjalankan strategi, melayani kebutuhan perusahaan, memberikan pertimbangan, dan fokus mencapai 'gol' atau tujuan perusahaan. Menurut artikel yang dilansir MIX Marcomm dari situs webwww.businesstocommunity.com, penting bagi pimpinan perusahaan untuk memahami tipe-tipe tim dan perbedaan di antara mereka. Berikut tujuh tipe tim kerja yang mampu mendorong kesuksesan perusahaan.
Ilustrasi.
Pertama, Functional Team. Tipe tim ini menjalankan fungsi spesifik dalam sebuah perusahaan. Mereka adalah anggota-anggota tim dari departemen atau area kerja yang sama atau yang rutin mengadakan pertemuan. Biasanya tim ini dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab, dan para anggotanya membuat laporan kepadanya.
Kedua, Cross-Functional Team. Tim ini terdiri dari karyawan lintas fungsi atau skill dalam sebuah perusahaan. Mereka adalah orang-orang dengan keahlian berbeda yang bekerja bersama. Biasanya mereka berada di 'posisi' yang sama dan sering bisa mengambil keputusan tanpa manajemen. Namun ini sifatnya sementara.
Ketiga, Leadership Team. Di sini, manajemen memiliki peran strategis dalam mengawal keputusan bisnis. Tim ini adalah sekumpulan pimpinan yang terdiri dari bebagai departemen. Tujuan dari leadership team ini, umumnya sejalan dengan misi dan visi perusahaan.
Keempat, Self-Directed Team. Atau disebut juga sebagai self-managed team, yaitu sekumpulan orang yang beroperasi tanpa manager dan tidak ada seorang pun memegang posisi otoritas. Tim ini dibentuk untuk membuat masing-masing anggotanya memiliki perasaan hebat dan rasa kepemilikan dari pekerjaannya. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang masuk dalam self-managed team memiliki kepuasaan bekerja lebih tinggi, kepercayaan dirinya meningkat, dan lebih berkembang dalam pekerjaannya, namun tim ini tetap memiliki kekurangan.
Kelima, Virtual Team. Tim ini terbentuk dari karyawan yang berada di lokasi berbeda. Mereka mungkin berada di kota atau negara berbeda. Sehingga mereka memanfaatkan teknologi dan keahlian khusus untuk mencapai tujuan bisnis. Biasanya mereka cenderung berorientasi ke proyek dan pekerjaan, dan kurang berinteraksi sosial.
Keenam, Quality Circles. Tim ini terdiri dari individu-individu yang peka terhadap sesuatu, menganalisanya, dan mengatasi masalah dengan alur kerja di perusahaan. Secara keseluruhan, mereka diharapkan dapat meningkatkan performa dan membuat manajemen lebih peka terhadap isu apapun. Ide ini dilakukan di Jepang oleh sebuah perusahaan besar yang sangat mengejar kualitas.
Ketujuh, Task Forces. Mereka terdiri dari para ahli—umumnya orang-orang yang berasal dari lintas bagian—yang bergabung untuk menuntaskan masalah dan tugas yang sifatnya sementara. Mereka memiliki rasa kemandirian yang tinggi dan tidak butuh berkonsultasi terus menerus kepada atasan untuk menyelesaikan sesuatu.
Ketika berbicara soal tim, ukuran bukanlah suatu masalah. Penelitian menunjukkan bahwa dengan 12 anggota, tim justru mulai kehilangan efektivitasnya. Jadi, pertimbangkanlah ini Tipe Tim Kerja, teamwork type, business teamketika Anda ingin membentuk tim dalam perusahaan Anda.