MIX.co.id – Kita tidak pernah membayangkan wabah pandemi Covid-19 memberi dampak signifikan pada tatanan kehidupan, mulai dari sosial, ekonomi, dan budaya. Bahkan, pandemi mengubah cara-cara pelaku industri menjalankan strategi pemasarannya.
Mike Sharp, Media Operations Director of Adapt Worldwide, memberikan pandangan konseptual tentang tren pemasaran yang mesti dipahami oleh para tenaga pemasar.
“Kami telah memilih tujuh tren spesifik yang telah kami lihat berubah atau dipercepat selama penguncian (lockdown) baru-baru ini, dan menurut kami Anda harus berhati-hati selama 12-24 bulan ke depan,” ingat Mike.
Dikutip dari thedrum.com dan addiction.id, inilah daftar tujuh tren pasca-pandemi yang harus diwaspadai pada tahun 2021 dan seterusnya.
- Pemasaran lewat video
Tren ini menjadi salah satu yang Anda andalkan dalam berkampanye. Pada 2022, diprediksi akan ada sebanyak 82% lalu lintas internet global berasal dari streaming dan unduhan video. Saat ini terbukti bahwa 72% pebisnis telah melaporkan bahwa video turut meningkatkan rasio konversi mereka.
Video yang dimaksud mencakup berbagai macam media, termasuk streaming, video berformat panjang, dan pendek, dan sebagainya.
Selama pembatasan wilayah, sejumlah pemain meraih keuntungan besar pada media over the top. Misalnya YouTube, dan layanan berbayar seperti Netflix, Amazon, Disney+, dan HBO. Tak heran bila peningkatan penggunaan media ini meningkat selama pembatasan wilayah. Saat ini bahkan remote TV memiliki tombol khusus untuk Netflix dan layanan streaming lainnya yang bisa mendorong penurunan penggunaan TV biasa.
Lebih dari separuh anak berusia 13-39 tahun menonton serial TV dan film di layanan streaming ini demi menjaga kesehatan mental.
- Pencarian lewat Visual
Ini bukan tren baru melainkan menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar mainstream. Saat ini, 62% konsumen gen Z dan milenial menginginkan pencarian visual.
Pengguna sekarang memilih mencari informasi melalui gambar. Google, Pinterest, dan Microsoft semuanya memimpin dengan berbagai fitur teknologi mereka, yang memungkinkan seseorang menemukan produk serupa berdasarkan hal-hal yang diunggah.
Tren seperti itu akan tumbuh subur karena konsumen lebih akrab dengan sistem ini selama pembatasan wilayah. Kemungkinan hal ini dilakukan oleh banyak orang setiap hari.
- Pencarian lewat suara
Tren pencarian melalui suara pun meningkat selama pembatasan wilayah. Penelitian menunjukkan, saat ini orang lebih nyaman mengobrol dengan Asisten Google, Siri, Alexa, atau Cortana. Diprediksi, 50% pencarian dilakukan melalui suara dalam beberapa tahun ke depan.
Perdagangan via suara atau voice commerce juga diperkirakan akan meningkat secara drastis. Diperkirakan, penjualan jenis ini akan mencapai angka $45 miliar pada 2022 di Inggris dan Amerika Serikat. Survei lain yang baru-baru ini dirilis dari YouGov bahkan menunjukkan bahwa satu dari empat warga Inggris dilaporkan memiliki speaker pintar.
AI yang mulanya sekadar kata kunci, kini berubah...