80% Lampu di Indonesia Produk Impor

Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo, produk lampu di Indonesia, 80% masih merupakan barang impor. Hal ini menjadi tantangan bagi salah satu pemain di industri lampu, yaitu Shinyoku, untuk melawan arus perusahaan lampu yang sudah establish di Indonesia.

Direktur Marketing Shinyoku Ricky Ho, mengatakan, dibandingkan dengan produsen lampu lain, Shinyoku masuk ke dalam lima besar produsen terbesar di Indonesia. Sebagai pendatang baru, Shinyoku juga tergolong berhasil menjadi pemimpin pasar dalam kategori produk lokal. “Shinyoku terus berupaya melakukan penetrasi pasar demi memenuhi permintaan dalam negeri yang masih belum ter-cover,” katanya.

Sejalan dengan hal tersebut, Shinyoku menggelar program undian yang bertujuan untuk mengapresiasi sekaligus upaya pendekatan yang intens kepada konsumennya. Menurut Ricky, jutaan kupon yang terkumpul dalam undian tersebut merupakan bukti nyata bahwa produk lampu Shinyoku diterima oleh konsumen Indonesia.

“Pendekatan kami kepada konsumen lebih kepada memberikan kesempatan untuk mencoba produk dalam negeri. Selain produk yang terjangkau, kami pun ingin agar konsumen – melalui program undian ini, memahami bahwa Shinyoku adalah produk yang dihasilkan oleh anak bangsa dan asli dari dalam negeri” ungkap Ricky.

Diakuinya bahwa dalam menghadapi persaingan di tahun 2013 mendatang, undian berhadiah yang dilakukan oleh Shinyoku kali ini bisa menjadi strategi untuk menjaga dan memperluas jangkauan konsumen. “Kami akan terus menjaga loyalitas konsumen Shinyoku secara baik, terutama men-treatment mereka seperti dengan Undian Berhadiah Gebyar Rejeki Shiyoku, dan bahkan mungkin kami akan mengadakan program tiga kali lebih besar dari sekarang,” tandas Ricky. (Marina)