MIX.co.id – ADCO Law, firma hukum yang menawarkan beragam layanan hukum terpadu, termasuk transaksi komersial dan litigasi perusahaan di berbagai sektor industri, menggelar event diskusi ADCOTalks bekerja sama dengan RHTLaw Asia.
Mengusung topik "Development of Carbon Trading Instruments in Indonesia" ADCOTalks ditujukan untuk menyorot kegiatan perdagangan karbon, terutama terkait peran penting pemerintah dan pelaku usaha dalam implementasi kebijakan Nilai Ekonomi Karbon (NEK).
Aditya Kesha, Senior Partner di ADCO Law mengungkapkan, NEK menjadi salah satu bentuk instrumen penting dalam memenuhi tanggung jawab pemerintah untuk berkontribusi dalam penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Selain itu, NEK juga berfungsi sebagai indikator global untuk mengukur keberhasilan upaya pengendalian perubahan iklim di tingkat nasional dan memiliki nilai ekonomi yang signifikan serta membawa manfaat internasional bagi masyarakat.
Dijelaskan, pemerintah telah memperkenalkan sistem perdagangan karbon melalui Peraturan Presiden No. 98 tahun 2021. Peraturan ini bertujuan untuk mencapai target kontribusi yang ditetapkan secara nasional atau Nationally Determined Contributions (NDC).
“Dengan diberlakukannya peraturan ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung penurunan emisi gas rumah kaca dan pencapaian NDC,” ujar Aditya kepada media pada acara ADCOTalks yang diadakan di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Rabu (2/8).
Pemerintah Indonesia juga telah mengimplementasikan sebuah program yang dikenal sebagai Indonesia's Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030. Program ini dirancang agar dapat mengelola emisi GRK dalam industri kehutanan secara efektif.
Dia meyakini, event ADCOTalks dapat meningkatkan kesadaran para pelaku usaha di Indonesia mengenai isu penting tersebut.
“Harapan kami, dengan adanya event ini timbul awareness dari pelaku usaha untuk dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi GRK, mendukung ekonomi yang berkelanjutan, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia” tandas Aditya Kesha.
Event menghadirkan para pakar dan praktisi, seperti Abe Jacob, Chief Future Proofist, Future Proof Global Pte Ltd. dan Azman Jaafar, Managing Partner, RHTLaw Asia dengan topik diskusi antara lain membahas carbon trading di sektor kehutanan, energi, minyak, dan gas bumi. ()