MIX.co.id - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada akhir Maret ini (30/3). Salah satu keputusan RUPST tersebut adalah menyetujui pengunduran diri Hafid Hadeli dari jabatannya sebagai Direktur Utama Adira Finance.
Selanjutnya, Adira Finance menyetujui pengangkatan I Dewa Made Susila selaku Direktur Utama, yang akan efekif menjabat setelah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Pada kesempatan ini, Adira Finance menegaskan kesiapannya untuk menyalurkan pembiayaan baru dengan proyeksi pertumbuhan hingga double digit. "Kami memiliki dana yang cukup dan restrukturisasi kredit juga sudah selesai. Ada optimisme di tahun ini. Adira juga sudah siap menjalankan sejumlah strategi untuk memacu performa perusahaan,” tandas I Dewa Made Susila.
Sejumlah strategi yang dilancarkan Adira Finance adalah dengan menggenjot pembiayaan kendaraan di ajang pameran otomotif “Indonesia International Motor Show” (IIMS) Hybrid, yang akan berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 31 Maret-10 April 2022.
Direktur Portofolio Adira Finance Harry Latif mengemukakan, Adira Finance tengah mengincar pembiayaan untuk 2.000 lebih kendaraan roda empat dan roda dua pada IIMS 2022. "Kami punya target pembiayaan di atas 2.000 unit kendaraan selama pameran. Sebagian besar untuk pembiayaan mobil seperti di pameran tahun lalu. Tapi, kami tidak akan menyerah, akan ke pembiayaan motor ini juga," katanya.
Strategi lainnya adalah menggenjot pembiayaan syariah. Dikatakan Niko Kurniawan B. selaku Director-Chief of Sales Service & Distribution Adira Finance, pembiayaan syariah Adira juga mampu bertumbuh 8,1 persen, yakni menjadi Rp 5,5 triliun di 2021. Kenaikan pembiayaan syariah tersebut antara lain ditopang oleh bisnis Adira Finance di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, lantaran di Aceh semua pembiayaan harus menggunakan skema syariah.
“Saat ini, cabang syariah Adira Finance telah mencapai 41 unit dan didukung 32 kios Adira Syariah. Semua cabang syariah kami wajibkan untuk melakukan sosialisasi terkait pembiayaan syariah ke masyarakat. Kami juga masuk ke komunitas masyarakat muslim, seperti komunitas pengajian dan pesantren sehingga segmentasi pembiayaan syariah kami menjadi baik," pungkas Niko.