Sistem birokrasi yang kuno, pola pikir yang kaku, serta lingkungan kerja yang membosankan menjadi stigma negatif yang masih menempel erat dengan perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Tak heran, BUMN belum menjadi perusahaan atau tempat kerja idaman bagi segmen millennials, yang dikenal sebagai tech savvy, lebih menyukai tantangan, mementingkan impact terhadap masyarakat, serta lebih peduli dengan value dibandingkan kompensasi.
Fakta itu disadari betul oleh Len Industri, BUMN yang merupakan perusahaan teknologi di Indonesia. Diakui Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin, "Selama ini, BUMN terkenal dengan sistem birokrasi yang kuno, pola pikir yang kaku, serta lingkungan kerja yang membosankan. Akibatnya, BUMN dianggap tidak sesuai dengan generasi millennial yang lebih fleksibel dan modern."
Tak ingin dicap sebagai perusahaan yang berstigma negatif seperti itu, Len Industri mencoba memberdayakan potensi dari generasi millennial. Dengan visi menjadi perusahaan teknologi kelas dunia, kini lebih dari 70% karyawan Len Industri adalah generasi millennial. "Di Len Industri, generasi millennial akrab disebut dengan miLENnovator kependekan dari millenial innovator," ucapnya.
Sejumlah upaya dilakukan Len Industri agar dapat menarik minat segmen millennial. Antara lain dengan menghadirkan co-working space yang nyaman sehingga millnennial dapat mengeluarkan potensi terbaiknya.
"Saat ini, Len Industri sedang memroses pembuatan seragam baru yang identik dengan millennial. Harapannya, langkah ini dapat membawa semangat baru dalam bekerja dengan tampil kekinian membangun Inovasi bagi Negeri," tuturnya berlasan.
Diyakini Zakky, para Milenovator merupakan generasi harapan pemegang posisi kunci inovasi di Len Industri untuk 10-15 tahun ke depan. Untuk itu, Len Industri mempersiapkan pembekalan yang disebut dengan Len Way dimana budaya knowledge management, coaching, innovation, dan leadership terus digulirkan secara berkala.
"Saat ini, Len Way membangun para pejuang masa kini untuk menebarkan semangat inovasi BUMN membangun negeri untuk bangga menjadi bagian dari keluarga BUMN," papar Zakky.
Bahkan, demi memacu antusiasme para Milenovator, lanjut Zakky, Len Industri menggelar Milenovation Award, sebuah ajang kontestasi tahunan untuk para millennial Len. Pada ajang itu, millennial ditantang untuk menghadirkan inovasi pemikiran yang dituangkan dalam sebuah program, sistem, atau produk prototipe yang berorientasi bisnis dan harus memberikan solusi bagi negeri dalam waktu 6 bulan.
Ditambahkan Haidir Afesina, Vice Manager Business Development Len Industri, Milenovation Award diharapkan dapat menumbuhkan semangat inovasi karya anak bangsa yang membentuk karakter pejuang masa kini sebagai generasi harapan bagi Len Industri dan tentunya bagi kesejahteraan dan kemajuan bangsa.
Lebih lanjut ia menerangkan, pemenang Milenovation Award pada tahun 2018 diraih oleh tim yang menciptakan tools crib berbasis Web dan RFID Reader. Tools crib ini merupakan sebuah inovasi sistem aplikasi peminjaman tools yang lebih efisien dan paperless sehingga mempermudah bagian perencanaan produksi untuk merencanakan jadwal produksi yang lebih akurat.
Sementara itu, posisi kedua diraih oleh tim dengan produk yang diberi nama LenSOS. LenSOS adalah sebuah sistem yang memiliki battery pack dan inverter serta folded solar cell yang bisa menjadi pembangkit tenaga listrik pada kondisi darurat seperti bencana alam. LenSOS juga dilengkapi dengan radio transceiver dan satelite phone untuk memperlancar komunikasi pada saat infrastruktur komunikasi terputus atau rusak.
"Dengan ajang Milenovation Award ini, perusahaan berharap akan ada banyak ide-ide kreatif dan inovatif dari para millennial yang bisa ditampilkan. Kami berharap, ide-ide tersebut bisa diimplementasikan secara nyata bagi kemajuan negeri, tutup Haidir.
