Agensi kreatif Flock resmi mengakusisi Rsquare, agensi di Jakarta yang memiliki spesialisasi di bidang konten dan aktivasi digital. Beberapa klien yang sudah menjadi portfolio Rsquare adalah Nike, Umbro, LIMA, Fruit Tea, dan Prima. Pasca akuisisi, Rsquare akan mengusung nama baru, yaitu Cocoo Digital.
Flock dan Cocoo Digital akan menggabungkan kekuatan untuk menyasar generasi muda, khususnya Generasi Z. Akuisisi itu akan memberikan kesempatan bagi Cocoo Digital untuk menawarkan layanan kreatifnya pada jangkauan klien yang lebih luas. Dikatakan CEO Cocoo Digital Rizki Dermawan, "Flock and Cocoo Digital siap menyasar generasi Z yang kini pelan-pelan berpindah dari media tradisional ke dunia digital."
Generasi Z terdiri dari orang-orang yang lahir di pertengahan tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an. Generasi ini telah mengalihkan tren media terkini ke lanskap digital serta aktivitas di lapangan. "Sebagian dari mereka sudah tidak lagi mengandalkan media tradisional seperti televisi, radio, dan media cetak. Ini sangat berbeda dari generasi sebelumnya," ujarnya.
Generasi Z juga dikenal sebagai generasi yang sulit dipuaskan. Mereka ingin memiliki kontrol penuh terhadap ruang digital tempat mereka berkumpul. Ini berarti bahwa brand harus menciptakan lebih banyak konten yang menarik, tidak mengganggu, dan interaktif, sehingga mengundang audiens untuk terlibat dari awal. "Brand-brand ini membutuhkan agensi kreatif yang betul-betul memahami pola konsumsi digital dari generasi Z," lanjut Darmawan.
CEO Flock Ivan Hadywibowo menambahkan, “Kami sudah bertemu dengan banyak klien yang memilih mengalihkan budget pemasaran mereka ke arena digital. Perusahaan-perusahaan besar yang menyasar generasi Z bahkan sudah meninggalkan media tradisional. Fokus utama mereka sekarang terletak pada kegiatan aktivasi, outdoor, dan digital. Bersama dengan Cocoo Digital, kini kami bisa memberikan solusi yang lebih tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan mereka.”
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa Flock juga berencana untuk memanfaatkan aset Cocoo Digital berupa Indonesia Virtual Pro League, sebuah liga permainan yang memiliki daya tarik tinggi di kalangan anak muda Indonesia. "Pasar gaming Indonesia merupakan kedua yang terbesar di Asia Tenggara, dengan 43,7 juta pemain. Saat ini, mereka berwacana untuk mengadakan kompetisi, konten digital, dan live broadcast," kata Ivan beralasan.
Selain itu, lanjut Darmawan, “Kami juga akan mengelola klub e-sport ‘Freak Gaming’, yaitu channel Youtube yang dimulai pada tahun 2017. Lewat channel ini, kami ingin memberikan informasi terkait sesi gaming, memberikan konten yang menarik untuk mengulas game, serta berpatisipasi dalam liga e-sport bersakala lokal dan internasional.”
.