Potensi pasar es krim di Indonesia masih cukup besar. Kendati konsumsi es krim masyarakat baru sekitar 0,6 liter per kapita, di bawah Malaysia dan Singapura, namun peluang pasarnya sangat menjanjikan.
Data dari Euromonitor menyebutkan, pasar es krim di Indonesia sangat besar secara ukuran, mencapai 158 juta liter dan terbesar di Asia Tenggara. Hal ini kaena jumlah penduduk Indonesia yang besar. Euromonitor memproyeksi, pertumbuhan pasar es krim di Tanah Air tahun ini bakal tumbuh 8,75 % atau setara dengan 240 juta liter.
Pertumbuhan tersebut dialami AICE Es Krim, perusahaan es krim berlisensi Singapura. Menurut Brand Manager AICE Sylvana Zhong, sejak kali pertama hadir di Indonesia pada 2015, es krim AICE berhasil memperoleh peningkatan penjualan hingga 260 % dari tahun 2016 hingga 2017. “Pencapaian yang cukup signifikan ini menjadi motivasi perusahaan untuk memperluas pangsa pasarnya di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya seperti dilansir dari rilis yang disampaikan di Jakarta, Senin (29/1).
Saat ini AICE memiliki lebih kurang 80.000 outlet di seluruh Indonesia. Ia menambahkan untuk mendukung pertumbuhan di tahun 2018, AICE membangun pabrik baru yang berlokasi di Jawa Timur. Pabrik baru ini yang kedua setelah sebelumnya berada di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Strategi penetrasi pasar dilakukan dengan mengandeng para pelaku usaha di segmen Usaha Mikro,. Kecil dan Menegah (UMKM). Menurut supervisor AICE Kota Pangkalpinang Andri Domopoli, pihaknya memfokuskan pemasaran es krim di daerah permukiman padat penduduk. "Langkah awal kami adalah membidik toko kelontong sebagai pelaku UMKM untuk menjual produk AICE,” kata dia.
Hal ini, diakui Andri, target konsumen AICE adalah semua lapisan masyarakat dan toko kelontong berada di pemukiman penduduk sehingga konsumen tidak terlalu jauh untuk mendapatkan produknya. Hal ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang menerapkan program atau mekanisme pengembangan industri rumahan yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan.
“Kami menyediakan freezer secara gratis kepada UMKM yang menjadi mitra AICE untuk menambah pendapatan mereka,” tandas Andri.