(Kiri-Kanan) Barianda Ekaputra - Trade Credit Underwriting Manager AIG Indonesia; Sonny Lambey - Director AIG Indonesia; Christopher Shortell - Head of Trade Credit, Political & Surety AIG Asia Pacific; dan Prasit Hongsaranagone - Regional Trade Credit Manager AIG South East Asia.
Di penghujung Januari 2016 ini, PT AIG Insurance Indonesia (AIG Indonesia) menghadirkan inovasi dan produk perlindungan atas risiko piutang pada perdagangan ekspor, yaitu asuransi Kredit Perdagangan Komprehensif atau disebut juga Trade Credit. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan potensi perdagangan ekspor komoditas non-migas di tahun 2016 ini.
Dikatakan Sonny Lambey, Direktur AIG Indonesia, upaya ini merupakan bentuk komitmen AIG Indonesia untuk mendukung pertumbuhan perdagangan ekspor non-migas di Indonesia. “Sebagai salah satu bentuk dukungan kami, AIG Indonesia juga melakukan serangkaian program edukasi atau seminar untuk meningkatkan kesadaran para pelaku industri akan pentingnya pemahaman risiko- risiko saat melakukan perdagangan ekspor.”
Sementara Christopher Shortell, Head of Trade Credit, Political & Surety of AIG Asia Pacific AIG menegaskan bahwa AIG telah memiliki pengalaman memberikan perlindungan perdagangan ekspor melalui produk Asuransi Trade Credit selama lebih dari 30 tahun di dunia. Ia berharap, produk asuransi ini dapat memberikan kenyamanan dan keyakinan bagi pengusaha atau pelaku industri dalam bertransaksi.
“Risiko gagal bayar dapat disebabkan oleh faktor iklim ekonomi, keuangan, politik ataupun bencana alam. Hal–hal inilah yang menjadi fitur perlindungan dari Asuransi Trade Credit,” imbuhnya.
Asuransi Trade Credit memberikan perlindungan bagi produk-produk non-migas seperti Agrobisnis, kimia dan obat-obatan, makanan dan minuman, furnitur, tekstil, spare part kendaraan bermotor, ban kendaraan, sepatu, elektronik dan lainnya. Asuransi ini ditawarkan melalui jalur distribusi pialang asuransi atau broker.