MIX.co.id – Asosiasi Inventor Indonesia (AII) menyelenggarakan seminar untuk mensosialisasikan hasil riset Grant Riset Sawit (GRS) sepanjang tahun 2021-2023.
Ketua Umum AII Didiek Hadjar Goenadi menyampaikan, kegiatan seminar sebagai bagian dari sosialisasi atas hasil invensi yang sudah dievaluasi dan divaluasi dengan target audience kalangan pengusaha dan dunia industri.
Seminar mengusung tema“Prospek Industri Hilir Sawit Ke Depan” dan dilangsungkan secara offline dan online (zoom meeting).
“Topik seminar ini disesuaikan dengan teknologi yang dipromosikan yaitu di bidang hulu (orientasi produktivitas) dan bidang hilir (orientasi pengembangan produk baru),” papar Didiek dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (22/8).
Seminar AII Teknologi Hasil Riset GRS 2021-2023 ini rencananya akan diselenggarakan sebanyak dua kali. Diawali seminar pertama yang diselenggarakan pada Selasa (20/8), di Hotel Aston Simatupang, Jakarta.
Arfie Thahar, Kepala Divisi Direktorat Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) selaku pembicara seminar, mewakili Zaid Burhan Ibrahim, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah, baik sebagai lembaga pendanaan riset maupun sebagai regulator produk hasil riset, industri atau perusahaan swasta dan lembaga penelitian/perguruan tinggi untuk mendorong hilirisasi agar produk hasil riset dapat segera dikomersialisasikan.
“Diperlukan lembaga yang berfungsi untuk mengkolaborasikan dan mensinergikan hilirisasi dan mempercepat komersialisasi,” kata Arfie dalam paparannya yang berjudul ‘Dukungan Dana Sawit untuk Program Grant Riset Sawit.”
Sementara Ketua Komite Perkebunan Apindo Harry Hanawi yang tampil sebagai pembicara, memaparkan tentang ketahanan dan kemandirian energi melalui program mandatori biodiesel.
Mandatori biodiesel didasari neraca perdagangan yang negatif dan ketergantungan impor BBM. Program ini ditargetkan menyerap 13,41 juta kiloliter biodiesel dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 35 juta ton CO2.
“Selain itu, manfaat biodiesel adalah menaikkan penghasilan pajak pemerintah melalui PPH Badan dan PPN dan produk biofuel lain, SAF dan Renewable Gasoline,” lontar Harry.
Pembicara dalam seminar menyampaikan beragam topik bahasan dari berbagai sudut pandang. Di antaranya membahas dari aspek teknologi, dengan menghadirkan pembicara Sahat M. Sinaga, Chairman of Indonesian Palm Oil Board (IPOB) yang mengetengahkan materi bertajuk ‘Reposisi Minyaksawit Indonesia dari Loyang (CPO) jadi Emas (DPMO) via Inovasi Teknologi (Hulu-Hilir) Industri Sawit.’ ()