Ajinomoto Dukung Gerakan “Kembali ke Meja Makan” yang Diusung BKKBN

MIX.co.id - Ajinomoto Indonesia mendukung Gerakan Kembali ke Meja Makan Melalui Sarapan Pagi Bergizi yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada saat perayaan Hari Keluarga Nasonal. Dukungan tersebut diwujudkan dengan memberikan inspirasi menu makanan bergizi seimbang, yang menerapkan konsep Bijak Garam. Selama ini, masalah gizi seperti stunting merupakan salah satu concern Ajinomoto. Oleh karena itu, Ajinomoto ingin terus mendukung dalam memberikan solusi terhadap masalah gizi melalui produk-produk dan jasa yang berkualitas.

“Kami senang bisa mendukung salah satu rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30, menuju keluarga bebas stunting, untuk Indonesia Maju. Tugas utama kami di Ajinomoto Indonesia adalah mendukung dan meningkatkan kesehatan melalui berbagai produk-produk kami seperti MSG AJI-NO-MOTO®, Masako®, SAORI®, Sajiku®, Mayumi®, dan produk-produk lainnya yang membantu agar keluarga Indonesia bisa mendapatkan asupan gizi seimbang, melalui makanan rendah garam yang cita rasa dan kelezatannya tetap terjaga,” terang Grant Senjaya, Head of Corporate Communications Dept PT Ajinomoto Indonesia.

Lebih jauh ia menegaskan, Ajinomoto memiliki target di tahun 2030 bersama afiliasi Ajinomoto di negara lain, untuk memperpanjang harapan hidup sehat 1 miliar orang di seluruh dunia dan mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas bisnis hingga 50%. “Untuk mencapai target tersebut, kami di Ajinomoto Indonesia memiliki kegiatan yang kami sebut sebagai Health Provider. Kegiatan ini adalah inisiatif Group Ajinomoto Indonesia untuk mentransformasikan seluruh karyawannya menjadi health provider ambassador yang bisa berkontribusi meningkatkan pengetahuan bukan hanya diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat Indonesia terkait gizi dan kesehatan keluarga juga kelestarian lingkungan. Untuk saat ini, Grup Ajinomoto Indonesia terus meningkatkan literasi dan pengetahuan seluruh karyawannya terkait gizi seimbang, yaitu perlu menyeimbangkan antara asupan karbohidrat, dengan meningkatkan asupan protein, dan serat serta mengurangi asupan gula, garam, dan lemak,” urainya.

Menurut Prof. Rizal Damanik DVM, MRepSc, PhD, Deputy Bidang Pelatihan, Riset & Pengembangan BKKBN, Untuk memberikan dampak dan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat, dalam momentum Hari Keluarga Nasional ke-30 ini BKKBN mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting, Untuk Indonesia Maju”, dengan salah satu kegiatannya adalah Gerakan Kembali ke Meja Makan.

“Kegiatan gerakan kembali ke meja makan merupakan upaya bersama untuk mengingatkan kembali kepada para keluarga Indonesia akan pentingnya meluangkan waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi bersama anggota keluarga, sehingga hubungan keluarga menjadi lebih kuat. Anak punya saluran untuk mencurahkan persoalan yang terpendam, dan orangtua bisa membimbing setiap persoalan yang dirasakan oleh anak,” terang Prof. Rizal.

Menurutnya, Indonesia telah mengalami penurunan tren prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, namun masih berada di atas ambang batas standar WHO, sehingga masih berkategori darurat stunting. Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting Indonesia masih berada pada angka 21,6%. “Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala upaya sehingga target 14% pada tahun 2024 dapat tercapai,” pungkas Prof. Rizal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)