Hasil penelitian “Elderly Project” yang dilakukan Ajinomoto dan UGM ini juga menunjukkan bahwa menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure).
Sejatinya, project tersebut merupakan salah satu cara Ajinomoto untuk memperkenalkan kampanye Bijak Garam kepada masyarakat khususnya para lansia.
Sebelumnya, petugas dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah diberikan edukasi tentang pentingnya diet rendah garam terutama pada menu makanan lansia. Mengurangi penggunaan garam dan menambahkan bumbu umami dari produk Ajinomoto dapat membantu menurunkan asupan natrium lansia.
Hasilnya, dengan menerapkan cara itu, di BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur, nafsu makan para lansia tidak menurun karena rasa makanan yang diberikan kepada para penghuni panti terbukti tetap enak walaupun kadar garamnya menurun dibandingkan sebelumnya.
“Melalui webinar ini, kami ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa pada usia lanjut pun masyarakat sangat bisa tetap meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup sehat, dengan cara menjaga asupan makanan bergizi seimbang dan juga mengurangi asupan gula, garam, dan lemak," ungkap Grant Senjaya, Head of Public Relations Department PT Ajinomoto Indonesia.
Saat ini, lanjutnya, Ajinomoto giat mengampanyekan Bijak Garam. Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap memperoleh cita rasa yang tinggi.
"Kampanye ini juga merupakan bukti komitmen kami untuk terus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan keluarga Indonesia melalui produk dan layanan yang berkualitas tinggi,” tutup Grant.