Nilai transaksi e-commerce pada tahun 2030 diproyeksi akan meningkat tajam. Diungkapkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, eCommerce akan menguasai lebih dari 34% pasar digital Indonesia pada tahun 2030, yaitu Rp 1.908 triliun. Hal ini akan diikuti oleh industri yang mengiringinya, seperti layanan pelaku bisnis kepada mitra usahanya (Business to Business/B2B) sebesar Rp 763 triliun, di mana kegiatan logistik dan supply chain termasuk di dalamnya.
Sejatinya, pesatnya pertumbuhan eCommerce turut mendongkrak kebutuhan layanan logistik pergudangan dan fulfillment centers, seperti yang dialami Shipper Indonesia, agregator logistik yang memberikan layanan jasa pengiriman barang ke seluruh Indonesia.
Dituturkan Budi Handoko, Co-Founder dan COO Shipper Indonesia, memasuki kuartal pertama (Q1) 2021, Shipper telah mengelola sekitar 161 gudang, dengan total luasan lahan lebih kurang 400.000 m2. Akhir Q2 2021, jumlahnya bertumbuh menjadi 222 gudang yang tersebar di lebih dari 35 kota di seluruh Indonesia.
Kegiatan operasional pergudangan Shipper juga telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2015. Menurut Budi, jaminan kualitas operasional merupakan salah satu bukti nyata perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan guna menunjang kebutuhan logistik pelanggan yang semakin bertambah.
"Peningkatan kapasitas pergudangan Shipper berbanding lurus tidak hanya dengan peningkatan arus barang dari sektor e-commerce, namun juga dengan meningkatnya kebutuhan para klien korporasi yang memilih Shipper sebagai operator pergudangan mereka,” ia meyakini.
Ke depannya, Shipper akan terus berinovasi dalam mengelola layanan pergudangan dengan mengedepankan teknologi digital, mendekati apa yang diterapkan di pergudangan Amazon saat ini. Seperti diketahui, baru-baru ini, Amazon meluncurkan sistem manajemen pergudangan yang mengedepankan teknologi robotic untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pengelolaan yang canggih dan ekonomis.
Lebih jauh ia menegaskan, Shipper berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan pengalaman logistik terbaik bagi pelaku usaha e-commerce maupun pelanggan korporasi dengan terus membangun jaringan dan solusi logistik digital yang terintegrasi.
“Hal tersebut dapat kami lakukan dengan berkolaborasi bersama mitra-mitra kami melalui teknologi dan data. Dengan layanan Shipper, kami berharap untuk dapat menekan biaya logistik 15 hingga 20% bagi pelanggan-pelanggan kami,” patok Budi.