MIX.co.id - Didimax meraih penghargaan atas partipasinya secara aktif melakukan literasi kepada masyarakat luas. Penghargaan diberikan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) pada hari penutupan bulan literasi perdagangan berjangka dan komoditi (PBK), pertengahan oktober 2024, di Anjungan Sarinah, Jakarta.
"Didimax menekankan pentingnya Literasi di bidang perdangan berjangka dan komoditi karena banyak masyarakat yang masih awam tentang industri ini," ucqp Yadi Supriyadi, Komisaris Utama Didimax.
Lebih jauh ia menjelaskan, Didimax bersama sama dengan Asosiasi Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Aspebtindo) dan Bursa Berjangka Jakarta (JFX) gencar melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat.
Pada tahun 2024, Didimax sudah melakukan seminar edukasi dan literasi sebanyak kurang lebih 40 kali di beberapa kota Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Bandung, Makassar, Pekanbaru, Bengkulu, Medan, Yogyakarta, Tegal, Pontianak, Semarang, Palembang, Batam, Solo, Malang, Mataram, dan beberapa kota lainnya.
Didimax percaya bahwa dengan mengedukasi masyarakat dapat meminimalisir banyaknya masyarakat yang tertipu investasi bodong yang mengatasnamakan Perdagangan Berjangka Komoditi, masyarakat diharapkan tidak tergiur dengan iming iming pasti untung, dikarenakan Perdangan Berjangka Komoditi juga memiliki risiko yang harus dipahami. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan bisa melek terhadap industri PBK ini.
Dr. Ir. Kasan, M.M, Kepala Bappebti, menerangkan, salah satu peran penting PBK adalah membentuk harga referensi komoditas strategis Indonesia melalui transaksi di Bursa Berjangka. PBK juga dapat menjadi alternatif investasi, sarana pengelolaan risiko, dan lindung nilai (hedging) bagi pelaku usaha.
"Perdagangan berjangka yang likuid akan meningkatkan efisiensi pasar dan melalui transaksi di Bursa Berjangka akan tersedia informasi pasar yang transparan, adil, dan terkini (real time)," ucapnya.
Bulan Literasi PBK 2024 merupakan acara tahunan yang diselenggarakan Bappebti berkolaborasi dengan ASPEBTINDO dan perusahaan pialang berjangka seperti Didimax. Inisiatif ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait industri PBK, memperkuat perlindungan kepada masyarakat, dan mendorong peningkatan perdagangan, terutama untuk transaksi multilateral.
Lebih lanjut Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menekankan, industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) tetap harus bertransformasi secara digital. Pasalnya, perkembangan ekonomi mengarah ke perdagangan digital sehingga PBK menjadi salah satu instrumen strategis untuk diperkuat.
Bappebti mencatat, nilai transaksi PBK pada 2023 secara Notional Value (NV) mencapai Rp 25.680 triliun. Pada semester I-2024, kinerja PBK tercatat Rp 14.594 triliun. Transaksi tersebut masih lebih didominasi bilateral seperti forex, single stock, dan index dibandingkan multilateral. Pada 2023, transaksi bilateral mencapai Rp 25.273 triliun, sedangkan multilateralnya mencapai Rp 407,1 triliun. Cakupan komoditas yang ditransaksikan dalam PBK masih terkonsentrasi pada timah, crude petroleum oil (CPO), olein, kakao, kopi, dan emas digital.