News Trend

Akuisisi Program Berbiaya Rendah Jadi Jurus Jitu NETV untuk Efisiensi

MIX.co.id – Merujuk catatan Nielsen, belanja iklan pada semester I 2022 di Indonesia telah mencapai Rp 135 triliun. Dari nilai itu, TV masih mendominasi dengan porsi 79,7%. Itu artinya, di tengah era digital, media penyiaran televisi masih dinilai sebagai kanal yang efektif serta menjadi media dengan tingkat penetrasi tertinggi pada seluruh rumah tangga di Indonesia.


Dituturkan Deddy Hariyanto, CEO PT Net Visi Media Tbk. (NETV), dalam Public Expose NETV yang digelar hari ini (9/6), di Jakarta, beriklan di televisi masih menjadi pilihan pertama para pengiklan. Iklan di televisi memegang pangsa pasar terbesar dibandingkan dengan media lainnya.

Oleh karena itu, diakui Deddy, NETV juga terus berupaya meningkatkan pangsa pasar pemirsanya dengan melebarkan target mengarah pada pemirsa keluarga yang berjiwa muda dan menyukai konten fresh yang menarik dan punya value. NETV berupaya mengembangkan pangsa pemirsa televisi melalui pelebaran strategi programming dengan target pemirsa keluarga dan pemirsa wanita.

“Kedua segmen ini merupakan segmen terbesar pemirsa televisi. Dalam hal ini, tingkat pangsa pasar pemirsa (audience share) keluarga dan wanita dapat ditingkatkan dari 2,9% menjadi 3,3% dan dari 2,5% menjadi 2,6%,” papar Deddy.

Selama 2022, ia melanjutkan, NETV juga mengambil langkah kehati-hatian dengan menekankan pada strategi efisiensi dalam pola programming. Salah satunya, dengan melakukan akuisisi program berbiaya rendah yang berhasil menekan biaya program dan siaran sebesar 21,71%.

Selain itu, NETV juga telah mengambil langkah-langkah antisipatif migrasi penyiaran analog ke digital melalui berbagai kampanye komunikasi dan sosialisasi kepada pemirsa mengenai kanal frekuensi NET pada sistem penyiaran digital yang baru.

“Dalam menyikapi migrasi penyiaran analog menuju digital, perusahaan telah melakukan kerja sama dengan penyelenggara jasa siaran multiplexing dengan pola kerja sama yang memberikan penghematan dari aspek kebutuhan investasi,” terang Deddy.

Menurutnya, pengembangan pola bisnis penyiaran televisi melalui konten kreatif dan pengembangan segmentasi pemirsanya, serta monetisasi konten televisi di platform digital juga dapat menjadi peluang jangka panjang yang menarik. “Media penyiaran televisi dan platfrom digital akan menjadi dua media yang saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” Deddy meyakini.

Sementara itu, diakuinya, pertumbuhan pada media digital juga memberikan peluang yang menjanjikan. Tingkat penetrasi media digital yang masih terus bertumbuh memberikan peluang pertumbuhan yang baik bagi pelaku industri.

Dwi Wulandari

Recent Posts

Clinic Start to Change Erha “The Best Circular Economy Program” Indonesia Corporate Sustainability Initiatives 2024

MIX.co.id - Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, Erha Clinic meluncurkan program circular economy "Start…

26 mins ago

Dukung SDGs, Smartfren Jalankan Inisiatif Keberlanjutan Berbasis Corporate Value “Panca Garda”

MIX.co.id - Sepanjang 2024, Smartfren telah menggelar rangkaian program corporate social responsibility (CSR) melalui lima…

3 hours ago

BAGAIMANA MENJEMBATANI KESENJANGAN SIKAP PROIDUK HIJAU?

Isu keberlanjutan kini menjadi fokus global, mendorong perusahaan dan masyarakat untuk menemukan cara yang dapat…

4 hours ago

Hadir di Indonesia, Tumbler frank green Usung Sustainable Lifestyle

MIX.co.id - Pada kehidupan modern saat ini, berbagai aktivitas manusia sering memberikan dampak buruk terhadap…

2 days ago

Jelang Nataru, Indosat Optimalkan Jaringan di 15.731 Lebih Lokasi

Director & Chief Technology Officer Indosat Desmond Cheung, President Director & CEO Indosat Vikram Sinha,…

3 days ago

wondr by BNI Berbagi Tips Rencanakan Liburan Akhir Tahun

MIX.co.id - Menyambut liburan akhir tahun, BNI melalui wondr by BNI berbagi tips untuk menikmati…

3 days ago