MIX.co.id – Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,2%. Kendati diliputi suasana ketidakpastian, perekonomian Indonesia tetap menunjukkan stabilitas yang cukup signifikan dengan tingkat inflasi dapat terjaga pada kisaran 2,3%-2,4%, serta pertumbuhan ekonomi secara konsisten berada di atas 5%.
Hal itu mengemuka dalam diskusi ekonomi dan investasi outlook 2024 yang diinisiasi Allianz Indonesia secara daring, Kamis (14/12), di Jakarta. Diskusi mengangkat tema “Economy and Investment Outlook 2024: Insurance & Media Industry in Political Year.”
Poltak Hotradero, Business Development Advisor, Bursa Efek Indonesia, menegaskan Indonesia perlu mempertahankan optimismenya dalam menyambut 2024.
Meskipun ada beberapa risiko dari sisi domestik maupun eksternal yang mungkin terjadi dari pelaksanaan Pemilu, namun dilihat dari tren beberapa kali pelaksanaannya di Indonesia, Pemilu tetap dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian.
“Oleh karena itu, penting bagi pihak regulator untuk menjaga kebijakan ekonomi dan perdagangan agar stabilitas, tingkat harga, dan nilai tukar tetap terjaga guna mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Poltak, yang menjadi pembicara diskusi.
Potensi ekonomi karbon Indonesia juga menjadi salah satu penyangga perekonomian. Menurutnya, pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebanyak 29-41 persen pada 2030. Bila dikelola baik, potensi pendapatan yang dihasilkan dari kebijakan ini mencapai Rp8.000 triliun dengan 113,18 gigaton total penyerapan emisi karbon.
Terkait asuransi, menurut Poltak, pasar asuransi Indonesia memiliki ruang tumbuh yang sangat tinggi didorong pertumbuhan ekonomi dan sektor keuangan.
Merujuk ASEAN Insurance Surveillance Report 2022, penetrasi asuransi Indonesia saat ini berada di sekitar 1,4% Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dari pada Vietnam dan Filipina yang telah di atas 2%, ataupun Malaysia dan Thailand yang berada pada 3,8% dan 4,6%.
“Hanya dengan menyamai penetrasi Malaysia atau Thailand, bisnis asuransi Indonesia berpotensi berlipat tiga dari posisi saat ini,” ujarnya.
Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer, Allianz Life Indonesia, yang juga hadir menjadi pembicara, menjelaskan bahwa kondisi yang saat ini dihadapi industri asuransi di Indonesia dan membutuhan kolaborasi dari berbagai pihak adalah tingkat literasi dan penetrasi asuransi yang masih rendah.
Berdasarkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Perasuransian Indonesia 2023-2027 OJK, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 berada pada level 2,27 persen, masih jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan beberapa peer countries di ASEAN.
MIX.co.id - Pada kehidupan modern saat ini, berbagai aktivitas manusia sering memberikan dampak buruk terhadap…
Director & Chief Technology Officer Indosat Desmond Cheung, President Director & CEO Indosat Vikram Sinha,…
MIX.co.id - Menyambut liburan akhir tahun, BNI melalui wondr by BNI berbagi tips untuk menikmati…
MIX.co.id - Memanfaatkan momentum Hari Disabilitas Internasional, PT PLN (Persero) berkolaborasi dengan Alunjiva Indonesia menggelar…
MIX.co.id - Cobra Dental berkolaborasi dengan Solventum dan PDGI Cabang Jakarta Pusat menggelar “Denta Festiva…
MIX.co.id – Dalam rangka merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-25, One Piece, salah satu seri…