Perangkat mobile memang tak bisa lepas dari genggaman wisatawan di seluruh dunia. Hal itu terungkap dari survei yang digelar oleh TripAdvisor TripBarometer Connected Traveler. Hasil survei yang dirilis awal Juli ini mengungkapkan bahwa 45% dari Connected Travelers (pelancong yang selalu terkoneksi dengan gadget) biasanya menggunakan smartphone mereka untuk melakukan pemesanan perjalanan. Sementara itu, 72% Connected Traveler menggunakan smartphone mereka untuk mencari restoran saat berlibur. Adapun 34% Connected Traveler menginginkan akomodasi mereka menawarkan check-in mobile.
Dipaparkan Adam Medros, SVP of Product TripAdvisor. “Ketika pemesanan perjalanan melalui perangkat mobile meningkat untuk semua wisatawan, bagi Connected Traveler, ponsel cerdas adalah teman perjalanan penting. Melalui aplikasi perjalanan, Connected Traveler menemukan jalan, mencari tempat makan atau aktivitas yang bisa dilakukan dan membaca review. Mereka juga lebih mungkin melihat ponsel cerdas sebagai alat pemesanan, baik sebelum perjalanan maupun saat berada di tempat tujuan.”
Temuan lainnya adalah popularitas aplikasi mobile yang semakin tinggi sebagai channel pemesanan. Merujuk laporan tersebut, jumlah orang yang menggunakan aplikasi mobile untuk memesan akomodasi mereka meningkat dua kali lipat dari tahun ke tahun. Tahun 2014, 4% responden TripAdvisor memesan akomodasi mereka menggunakan channel aplikasi mobile. Tahun ini, jumlah meningkat menjadi 8%.
Sementara itu, untuk segmen Connected Traveler, ada peningkatan penggunaan aplikasi mobile sebesar 11%. Satu dari lima Connected Traveler berkata mereka melakukan pemesanan melalui aplikasi mobile karena lebih mudah atau cepat diakses, dan 29% merasa mereka dapat harga yang lebih baik.
Laptop dan PC masih jadi perangkat yang paling umum digunakan untuk memesan hotel, dengan 50% Connected Traveler menggunakan laptop dan 32% menggunakan PC untuk memesan akomodasi pada perjalanan mereka yang terakhir. Tapi yang menarik adalah 12% dari Connected Traveler memesan akomodasi mereka melalui ponsel cerdas, bandingkan dengan 6% dari wisatawan global.
Wilayah dengan jumlah Connected Traveler tertinggi adalah Amerika Selatan, dengan 57% dari responden TripBarometer dari wilayah itu adalah Connected Traveler. Selanjutnya, diikuti Timur Tengah (55%) dan Asia (49%). Namun, melihat negara-negara lain, Thailand dan Tiongkok memimpin tren, dengan 65% wisatawan Thailand dan responden Tiongkok diidentifikasikan sebagai Connected Traveler. Adapun Indonesia serta Brazil memiliki jumlah connected traveler terbanyak kedua dari negara-negara yang disurvei TripBarometer.
Lantas, Bagaimana menyenangkan Connected Traveler? Dijawab Adam, semua wisatawan mengatakan mereka sangat terbantu jika hotel menawarkan adaptor, converter, dan berbagai jenis charger supaya mereka tidak repot membawanya.
Apa yang masih belum dipenuhi oleh para pengusaha perhotelan? Menurut hasil dari TripBarometer, 45% dari Connected Traveler menyambut positif aplikasi untuk melakukan pemesanan selama perjalanan mereka. Sayangnya, sejauh ini hanya 16% hotel di dunia yang menawarkan layanan tersebut. Dan, hanya 11% yang menawarkan check in mobile.
Bagaimana dengan Indonesia? Bisnis perhotelan di Indonesia melebihi rata-rata global, yakni sebesar 10% menawarkan aplikasi mobile untuk pemesanan dan 30% dari mereka menawarkan layanan itu untuk tamu mereka. Istimewanya, 74% dari hotel di Indonesia menerima pemesanan online, 56% menerima pemesanan melalui perangkat mobile, dan 52% menawarkan situs web yang mobile friendly.
Disarankan Marc Charron, President TripAdvisor for Business, “Hotel seharusnya menemukan cara-cara terbaik untuk membuat mereka terlihat dan bisa diakses di platform mobile. Obyektifnya, tentu saja untuk menarik perhatian segmen Connected Traveler.”
