Apresiasi Enam Mantan Atlet di "Golden Run 2019"

Tepat di usia peraknya, 50 tahun, PT Bangun Tjipta Sarana (BTS)--perusahaan swasta nasional yang berpengalaman dalam bisnis konstruksi dan investor infrastruktur--menggelar aktivasi "Bangun Tjipta Golden Run 2019" pada hari ini (20/1), di Kawasan Plaza Timur Senayan, Jakarta.

Kegiatan yang dikemas melalui kompetisi lari itu melombakan sejumlah kategori lari, yakni 5K Umum dan 5K Pelajar, 10K Internasional, 10K Master, dan 10K Nasional. Dijelaskan Komisaris Utama Bangun Tjipta Sarana Siswono Yudhohusodo, "Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat termotivasi untuk hidup lebih sehat. Pada Hari Ulang Tahun yang ke-50 ini, kami juga menggelar Golf Tournament, donor darah, dan hiburan."

Diakui Siswono, antusiasme masyarakat terhadap kegiatan lari ini luar biasa. "Ada 3.000 peserta, baik lokal maupun mancanegara, yang berpartisipasi pada kegiatan lari ini. Kami memang membatasi peserta hanya di 3.000. Untuk itu, kami sudah menutup pendaftarannya sejak Desember 2018. Ke depan, tidak tertutup kemungkinan, jika diselenggarakan kembali, jumlahnya akan bertambah," paparnya.

Lomba lari yang dimulai tepat pada jam 06.00 wib ini dijuarai oleh atlet asal Kenya yakni Samson Karega Kamau untuk kategori 10K Internasional Pria, sedangkan untuk wanita dijuarai oleh Elizabeth Wanza Maithya yang juga berasal dari Kenya. Pada kategori 10K Master Pria, atlet asal Indonesia atas nama Heri Poriono menjadi juara pertama dan untuk kategori 10K Master Wanita dijuarai oleh Darwati Hadiwinata asal Indonesia.

Ketua Panitia Perayaan HUT 50 Tahun BTS Muhadjir Manan mengatakan, lomba lari ini mengusung tema “Apresiasi Membangun Prestasi”. Objektif kegiatan lari tersebut adalah untuk mengkampanyekan gaya hidup sehat melalui olahraga di masyarakat. "Hal ini sesuai dengan komitmen perusahaan untuk membantu mewujudkan generasi Indonesia yang lebih maju dan panjang umur," tuturnya.

Selain lomba lari, lanjut Muhadjir, pada kesempatan itu BTS juga memberikan apresiasi kepada enam mantan atlet yang dulu pernah berprestasi sekaligus mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional, khususnya di cabang olahraga atletik. Bentuk apresiasi yang diberikan oleh BTS yakni berupa uang tabungan masing-masing dengan nilai Rp 20 Juta.

Enam mantan atlet yang menerima apresiasi dari BTS adalah Jotje Pesak Oroh yang merupakan mantan atlet nasional cabor lari saat ini sudah berusia 80 Tahun. Pada tahun 1963, Pesak Oroh meraih 2 Medali Emas lari 100 m dan 200 m di Ganefo (Games of the New Emerging Forces) dan tahun 1961 memecahkan rekor Philipina dan Indonesia untuk 200 m dengan waktu 21.4 detik dan bertahan selama 18 tahun.

Kedua adalah Hatta Maraxa yang kini sudah berusia 71 Tahun. Pada Sea Games 1981 di Manila Hatta meraih medali perak di cabang 400M. Selanjutnya, ketiga adalah Eduardus Nabunome yang sekarang berusia 50 Tahun. Dari periode 1980 hingga tahun 2000, Eduardus telah memecahkan 14 rekor nasional lari menengah dan jarak jau. Hingga kini, lima rekor nasional masih bertahan atas namanya. Kelima nomor tersebut adalah lari 10 ribu meter jalan raya dengan catatan 25 menit 10 detik yang dibuatnya pada Lomba Lari Bali 10 K 1989.

Keempat, Samuel Elia Huawe yang merupakan mantan atlet atletik cabang 3000m steeplechse. Samuel pemegang rekor nasional cabang steeplechase yang hingga saat ini belum terpecahkan. Mantan atlet kelima adalah Rochidin yang kini telah berusia 51 tahun. Ia pernah meraih Emas cabang jalan cepat Pon XI 1985 20km dan Pon XII 1998 20km.

Mantan Atlet yang terakhir adalah Herman Mandagi, yang pada masa jayanya Herman termasuk atlet unggulan Indonesia dan telah membuktikan dengan pencapaiannya yang luar biasa. Antara lain, pernah meraih Medali emas 400M gawang dan 400M Sea Games Jakarta tahun 1987.

"Penghargaan ini merupakan wujud kepedulian kami kepada para mantan atlet yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia melalui olahraga. Kami pun berharap tokoh-tokoh olahraga ini mampu menginspirasi atlet-atlet muda Indonesia untuk berlatih dan terus berlomba-lomba menorehkan prestasi. Jangan dilihat dari nilainya, bentuk perhatian inilah yang akan kami berikan untuk menghargai jasa mereka,” pungkas Muhadjir.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)