AQUA GALON LUNCURKAN KEMASAN BARU, LEBIH AMAN?

Kemarin siang, perubahan mengejutkan terjadi pada dispenser kantor saya dengan kemunculan kemasan baru Aqua galon yang lebih bening dan tampak lebih aman, menandakan pergantian dari kemasan lama yang buram dan keras.

..

.

Kemarin siang, ketika saya hendak mengambil air dari dispenser, saya dikejutkan oleh kemasan baru Aqua galon yang begitu bening, jauh lebih jernih daripada pesaing utamanya. Pagi harinya, galon yang terpasang di dispenser masih berupa kemasan lama yang buram dan keras.

Namun, siang hari, Aqua galon yang baru ini menggantikan tempatnya. Saya mencoba menekan galonnya, dan menemukan bahwa meskipun lebih bening, galon ini tidak sekeras kemasan lama. Di galonnya tertempel stiker warna merah "Kemasan Baru. Dengan Bahan Kemasan Baru"

Jadi sejak kapan kemasan baru itu betedar di pasar? Kemarin itu di tempat saya, pagi masih pakai kemasan lama. Siangnya saya lihat sudah tetpadang kemasan baru. “Di Bali sama Manado sudah sejak 2019… Jabotabek baru mulai tahun ini mas.. Mei mulai produksi, Klo gak salah,” kata Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, kepada saya tadi pagi.

Perubahan yang tampaknya sederhana dalam kemasan galon Aqua yang lebih bening di kantor kami bukan hanya sekadar pergantian visual, tetapi menyentuh inti dari perdebatan lingkungan dan kesehatan yang lebih luas yang telah lama muncul di industri minuman.

Sebagai konsumen yang telah mengikuti perkembangan produk Aqua sejak lama, saya menyadari bahwa perusahaan ini selalu berinovasi.

“Aqua telah memperkenalkan berbagai jenis kemasan di beberapa wilayah sejak tahun 2019, menggunakan bahan seperti beling, PP, PC, PET, dan rPET, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri,” kata Arif, semalam.

Kritikan tentang penggunaan BPA dalam kemasan produk telah menjadi topik hangat di kalangan konsumen dan aktivis lingkungan. BPA, atau Bisphenol A, telah dikenal luas karena keberadaannya yang kontroversial dalam industri plastik. Namun, kemasan baru yang saya saksikan ini terbuat dari PET, sebuah material yang tidak mengandung BPA.

Meskipun PET bebas BPA, seperti banyak bahan lain, ia memiliki risiko kimiawi lain seperti Antimoni, Asetaldehid, EG, dan DEG. Sebaliknya, kemasan yang lebih keras, yang terbuat dari PC, memang mengandung BPA tetapi bebas dari zat berbahaya lain yang disebutkan tadi.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan batas maksimal keberadaan BPA yang aman, yaitu 0,6 bagian per juta (bpj). Mereka menjamin bahwa proses produksi galon air minum dalam kemasan tidak menyebabkan migrasi BPA ke dalam air, karena BPA tidak larut dalam air tetapi dalam alkohol. Prosedur pengujian melibatkan pemotongan bagian dari galon yang kemudian direndam dalam etanol dan dipanaskan hingga 70° C selama 10 hari untuk menguji potensi migrasi BPA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)