MIX.co.id - Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) telah menggelar Musyarwarah Nasional (MUNAS) II pada Desember 2021 secara hybrid di Jakarta dan online. Pada kesempatan itu, dilakukan penetapan dewan pengawas dan pemilihan ketua umum periode 2022-2024.
Selanjutnya, awal tahun 2022, ASIOTI mengukuhkan susunan pengurus periode 2022-2024 yang berasal dari perwakilan ekosistem internet of things (IoT) di Indonesia. Teguh Prasetya, yang kini menjabat CEO PT Alita Praya Mitra, kembali dipercaya sebagai Ketua Umum ASIOTI periode baru untuk memimpin 16 anggota pengurus yang akan diawasi kinerjanya oleh enam dewan pengawas yang dipimpin oleh Merza Fachys (CEO Smartfren Telecom).
Pengukuhan pengurus baru dari asosiasi yang beranggotakan 33 perusahaan dan 56 anggota perseorangan ini turut disaksikan oleh para pemangku kepentingan terkait industri IoT di Indonesia, khususnya dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Diungkapkan Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Ismail, yang mengikuti jalannya pengukuhan pengurus baru ASIOTI ini, "Saya sangat bersemangat dalam memberikan support terhadap industri IOT di Indonesia. Pertama, potensi market yang tersedia untuk solusi IOT di Indonesia luar biasa besarnya. Kedua, dari sisi teknologi di IOT, banyak yang sifatnya solusi kreatif. Ketiga, teknologi iOT bisa dilakukan secara lokal."
Lebih jauh ia menegaskan, hampir semua sektor di lini kehidupan masyarakat dapat disolusikan dengan solusi IOT. Misalnya, industri keuangan, pertanian, peternakan, transportasi, logistik, dan masih banyak lagi. "IoT menjadi solusi terhadap permasalahan di industri-industri tersebut dan Indonesia baru pada tahap awal dalam memanfaatkan teknologi IOT di vertikal industri."
Dari sisi teknologi di IoT yang sifatnya solusi kreatif, diyakininya, ada potensi besar anak-anak muda di Indonesia untuk membangun solusi IoT yang mampu mengkombinasikan antara perangkat IoT dari sisi hardware serta dari sisi solusi teknologi platform dan aplikasinya. "Dari sisi supply tersedia sangat luas, anak muda kreatif bisa menjadikan IoT berkembang pesat di indonesia," lanjut Ismail.
Menurutnya, IoT juga bisa dilakukan pengembangannya secara lokal. "Agar IoT di indonesia bisa berhasil, perlu sinergi dari sisi stakeholder. Kata kuncinya itu sinergi dan orkestrasi yang baik," tandasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Teguh juga menegaskan bahwa potensi bisnis IoT di Indonesia tidak akan tercapai tanpa dukungan ekosistem yang kuat dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. "Kami berupaya untuk membentuk ekosistem IoT yang diharapkan tumbuh di setiap wilayah guna menjawab kebutuhan yang unik terkait dengan pemerintah daerah, lingkungan, korporasi, dan industri," ucapnya.
Ia juga memaparkan, besarnya potensi IoT di Indonesia sebesar 400 juta perangkat dengan nilai bisnis sebesar Rp 444 triliun pada tahun 2022 harus segera diwujudkan sejalan dengan telah dikeluarkannya aturan PM no.1/2019 tentang Ijin Kelas dan Perdirjen NO.3/2019 Tentang LPWA (Low Power Wide Area Network).
Berikut susunan lengkap kepengurusan ASIOTI periode 2022-2024:
DEWAN PENGAWAS
Ketua: Merza Fachys...