MIX.co.id - Pemerintah Indonesia telah menetapkan 11 Desember sebagai Hari Rempah Nasional. Langkah ini sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara penghasilan rempah.
Sebagai salah satu langkah konkret mendukung hal tersebut, maka sejumlah pelaku usaha membentuk Asosiasi Rempah Nasional (Asrenal) pada November 2022. Arsenal hadir untuk mewadahi para pelaku usaha, baik petani, pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), maupun pebisnis yang bergerak di sektor komoditas rempah dan turunannya di seluruh Indonesia.
“Zaman dulu Indonesia dikenal dengan kejayaannya sebagai penghasil rempah-rempah, tapi sekarang mulai tenggelam. Oleh karena itu, kami ingin membangkitkan kembali rempah agar masyarakat dunia, khususnya para buyer di luar negeri, tahu bahwa rempah Indonesia tetap ada dan berkualitas,” papar Ketua Umum Asosiasi Rempah Nasional Titi Jusup Maksudi.
Lebih jauh ia menjelaskan, sebetulnya masih banyak buyer dari luar negeri yang tertarik dengan komoditas rempah Indonesia. Namun, mereka kesulitan untuk mengakses langsung pembelian rempah dari para pelaku usaha maupun petani.
Berangkat dari hal tersebut, maka Asosiasi Rempah Nasional menggandeng Maya Miranda Ambarsari, pemilik usaha PT Teknologi Cakra Internasional, untuk membentuk aplikasi semacam marketplace yang khusus untuk jual beli produk rempah dan turunannya.
“Dengan adanya aplikasi ini, maka para petani, koperasi, maupun pelaku usaha komoditas rempah akan lebih dimudahkan menjual produk mereka secara langsung ke pembeli, baik di dalam negeri maupun luar negeri tanpa harus melalui tengkulak,” lanjutya.
Tidak hanya membantu dalam proses pemasaran melalui aplikasi digital, Asosiasi Rempah Nasional juga akan melakukan pendampingan dan bimbingan kepada para pelaku usaha yang menjadi anggotanya untuk menghasilkan produk rempah berkualitas, termasuk membuat packaging yang menarik, hingga mengatur keuangan dalam berbisnis.
Dia juga menegaskan bahwa semua produk yang akan diperjualbelikan di aplikasi tersebut sudah melewati proses kurasi. Artinya, hanya produk berkualitas dengan packaging menarik yang bisa di-upload.
Pemilik dan Pendiri PT Teknologi Cakra Internasional Maya Miranda Ambarsari menyambut positif pembentukan Asosiasi Rempah Nasional. “Dengan adanya asosiasi ini, maka memberi kesempatan kepada kita semua bahwa sudah ada satu wadah sebagai payung yang tidak hanya mengakomodir produk-produk rempah Indonesia, tetapi juga membantu para petani dan pelaku usaha melalui pemanfaatan teknologi digital. Dengan demikian, dapat memperluas pangsa pasar, baik di dalam maupun luar negeri,” ucapnya.
Dia juga berharap asosiasi ini dapat meningkatkan daya saing rempah nasional serta meningkatkan nilai jualnya. Dengan demikian, rempah bukan lagi hanya komoditas, tetapi memiliki value tersendiri yang lebih dihargai, baik di nasional maupun internasional.