Minimnya tenaga aktuaris di Indonesia membuat AXA Mandiri & AXA meluncurkan program pelatihan dan magang bagi mahasiswa FMIPA UGM. Seperti apakah programnya?
Merujuk pada data Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), angka tenaga aktuaris di Indonesia tercatat masih rendah, hanya sekitar 400 orang. Padahal, kebutuhan masyarakat akan perlindungan jiwa dan kesehatan diprediksi akan terus meningkat di masa depan. Berangkat dari fakta inilah, AXA Mandiri & AXA menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menjalankan program pelatihan dan magang bagi mahasiswa UGM lulusan Ilmu Matematika dan Statistik. Melalui program tersebut, mereka juga diberikan kesempatan untuk meniti karir di AXA Mandiri & AXA.
Dijelaskan Paul-Henri Rastoul, Country CEO AXA Indonesia, “Ini merupakan kerja sama yang sangat penting antara AXA Mandiri & AXA sebagai salah satu pemimpin di dunia asuransi dan UGM sebagai salah satu institusi pendidikan terbaik di negeri ini. Kerja sama dalam pengembangan profesi aktuaris ini adalah investasi jangka panjang kami untuk mencetak aktuaris di masa depan. Objektif dari program ini adalah untuk mendukung kesinambungan bisnis kami di Indonesia serta mengembangkan para generasi muda bertalenta di Indonesia.”
Kerja sama antara kedua institusi ini secara resmi dimulai melalui penandatanganan Nota Kesepakatan yang dilakukan oleh Paul-Henri Rastoul dan Presiden Direktur AXA Mandiri Financial Services Jean Philippe Vandenschrick sebagai perwakilan AXA Mandiri & AXA dan Prof. Dr. Triyono, SU, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam (FMIPA) UGM di Auditorium FMIPA UGM Yogyakarta pada 29 November 2016 yang lalu, serta disaksikan oleh Deputi Komisioner OJK IKNB I Edy Setiady, Ketua Umum PAI Rianto Djojosugito, dan Regional CEO VII/Jawa 2 Bank Mandiri Maqin A. Norhadi.
Selain itu, program yang dikembangkan ini punsejalan dengan Program Pengembangan 1.000 Aktuaris Indonesia yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurut Paul-Henri, program pelatihan dan magang ini adalah wujud nyata peran serta AXA Mandiri & AXA atas inisiatif yang telah dilaksanakan OJK. Harapannya, langkah ini mampu memperkuat industri asuransi di Indonesia. “Kerja sama ini membuktikan komitmen kami sebagai pemain di industri asuransi yang secara proaktif menjawab kebutuhan aktuaris lokal,” tegasnya.
Jean Philippe Vandenschrick menambahkan bahwa selain program magang serta kesempatan berkarir, sinergi ini membuka peluang kepada kedua belah pihak untuk saling bertukar tenaga pengajar dan praktisi industri asuransi. Dengan demikian, dapat tercipta sharing ilmu pengetahuan serta pengalaman yang terkait dengan lingkup pekerjaan seorang aktuaris.
“Saling bertukar ilmu pengetahuan dan pengalaman antara AXA Mandiri & AXA dan UGM tidak hanya akan mendorong generasi muda yang belajar ilmu matematika dan statistik untuk menjadi aktuaris. Akan tetapi, juga menginspirasi mereka bahwa peran mereka sangat penting dalam membangun bisnis asuransi yang berkelanjutan,” terang Jean Philippe.
Melalui sinergi itu, AXA Mandiri & AXA juga menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan menyelenggarakan literasi keuangan kepada murid-murid SMA, mahasiswa UGM, serta masyakarat lokal di Yogyakarta. “Sebagai pelaku di bidang asuransi, kami memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mereka bisa mendapatkan kualitas kehidupan yang lebih baik. Kami berharap program pengabdian masyarakat bersama ini juga bisa membantu tercapainya inklusi keuangan yang digagas oleh pemerintah Indonesia,” imbuh Chief Corporate Affairs Officer AXA Indonesia Benny Waworuntu.
Dekan FMIPA UGM Prof. Dr. Triyono, SU menyambut baik kerja sama pengembangan tenaga aktuaris serta program literasi keuangan bersama ini. “Saya percaya kegiatan-kegiatan seperti ini akan sangat bermanfaat baik bagi mahasiswa UGM, masyarakat lokal di Yogyakarta, serta masyarakat Indonesia pada umumnya. Terlebih lagi mereka semua akan lebih sadar akan pentingnya literasi keuangan serta pengelolaan risiko di masa depan,” tandasnya.
