- Presiden Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), Handojo G. Kusuma (kanan) dan Head of Macro and Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina (kiri) saat acara AXA Mandiri Ekonomi Outlook 2025, di Jakarta, Jumat (7/3). AXA Mandiri mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari produk baru (new business) sebesar 8% di tahun 2024, penggeraknya ditopang oleh produk asuransi tradisional yang naik 19% sepanjang tahun lalu. Sementara itu, Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unitlink turun 11%. Produk unitlink di AXA Mandiri tercatat sebesar 48% dari total portofolio.
- Presiden Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), Handojo G. Kusuma (kedua kanan), bersama Direktur AXA Mandiri Aayush Poddar (kiri), Direktur Kepatuhan AXA Mandiri Rudy Kamdani (kedua kiri) dan Direktur AXA Mandiri Uke Giri Utama (kanan) berbincang dengan Head of Macro and Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina (ketiga kiri) saat acara AXA Mandiri Ekonomi Outlook 2025, di Jakarta, Jumat (7/3). AXA Mandiri saat ini masih akan berfokus untuk menyeimbangkan produk tradisional dengan produk unitlink, di mana porsi masing-masing produk tersebut adalah 52% dan 48%. Untuk menggenjot kinerja pendapatan premi AXA Mandiri di tahun ini, perseroan telah menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah menggali peluang dari area digital bisnis melalui aplikasi Livin’ by Mandiri sebagai perusahaan induk.
- Foto Bersama saat acara AXA Mandiri Ekonomi Outlook 2025, di Jakarta, Jumat (7/3). Secara kinerja, berdasarkan laporan keuangan unaudited per 31 Desember 2024, AXA Mandiri mencatatkan pendapatan premi neto sebesar Rp11,86 triliun, naik dari tahun 2023 sebesar Rp11,70 triliun. Meski begitu, hasil investasi terlihat turun menjadi Rp1,40 triliun dari Rp3,19 triliun sehingga total pendapatannya tercatat sebesar Rp13,55 triliun. ()