Bank DBS Indonesia Berkontribusi Wujudkan Net Zero Emission

MIX.co.id – Bank DBS Indonesia mendukung program pemerintah untuk mewujudkan emisi nol bersih (netzero emission) di tahun 2060 melalui transition financing.

Executive Director, Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Heru Hatman, menyampaikan bahwa transisi dari energi konvensional menuju ke energi yang lebih hijau (green energy) membutuhkan waktu. Tantangan yang dihadapi industri dalam melakukan transisi energi adalah keamanan pasokan, keberlanjutan, serta keterjangkauan harga.

Transisi ini pun, diakuinya, membutuhkan dana yang besar untuk membangun fasilitas baru dan menyediakan teknologi yang mumpuni untuk menciptakan independensi dan mengurangi impor bahan baku.

Oleh karena itu, kontribusi yang dapat diberikan oleh industri perbankan adalah dengan memberikan pembiayaan berupa green loans atau bonds, sustainability-linked loans atau bonds, serta transition loans atau bonds.

“Sebagai purpose-driven bank, kami senantiasa mendorong transition financing di mana pada tahun 2022 Bank DBS Indonesia telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp 2 triliun untuk membantu sejumlah korporasi dalam bertransisi. Hal ini sejalan dengan semangat kami untuk menjadi Bank of Choice for Transition,” papar Heru Hatman kepada media, Selasa (27/6), di Jakarta.

DBS Group mencanangkan rencana dalam mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050, lebih cepat dari sejumlah negara tempat DBS Group beroperasi. Untuk itu, DBS Group mengambil langkah yang lebih proaktif salah satunya dengan meluncurkan panduan dekarbonisasi bertajuk “Our Path to Net Zero–Supporting Asia’s Transition to a Low-carbon Economy”.

Dalam panduan tersebut, terdapat sembilan sektor yang menjadi fokus utama, mulai dari sektor aviasi, otomotif, properti, kimia, pangan dan pertanian, minyak dan gas, energi, baja, dan pelayaran.

Kesembilan sektor tersebut dipilih karena telah mewakili 31% keseluruhan portofolio kredit, namun sektor-sektor tersebut menyumbang lebih dari 90% emisi karbon. Selain itu, potensi sinergi antar sektor juga tergolong tinggi sehingga turut memberikan nilai tambah pemilihan sektor tersebut.

“Melalui kesembilan sektor tersebut, DBS Group berkomitmen untuk menjadi advisor nasabah korporat dalam melalui proses transisi ke energi terbarukan,” jelasnya.

“Emisi nol bersih merupakan tolok ukur dekarbonisasi yang patut dicapai secara kolektif,” timpal Senior Equity Researcher DBS Group, William Simadiputra.

Untuk mencapainya, terdapat beberapa jalur yang dapat ditempuh, yaitu energi bersih dan elektrifikasi, penggunaan bahan new age dan mineral baterai, serta ekonomi sirkular dan efisiensi energi.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) sendiri, untuk mewujudkan netzero emission, berkomitmen meningkatkan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 40,6GW di tahun 2030. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)