Bank Syariah Indonesia Mulai Incar Segmen Millennial

Awal 2021, Bank Syariah Indonesia (BSI) berhasil mengkonversi sekitar Rp 12 triliun dari GPK Bank Konvensional Aceh. Ditambah dengan bergabungnya tiga bank syariah, yakni BNI Syariah, BRI Syariah, dan Mandiri Syariah, membuat BSI memiliki aset sekitar Rp 400 triliun. Hasilnya, posisi BSI melonjak, hingga berada di posisi ke-7 secara nasional.

Dituturkan Peneliti Ekonomi Islam dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Fauziah Rizki Yuniarti, perbankan syariah lebih tahan banting, karena porsi yang masih sangat kecil dibanding bank konvensional. Jadi, tidak salah kalau Bank Syariah masih bertahan dan terus berkembang di saat pandemi.

“Kenapa (perbankan syariah) tahan banting? Secara porsi masih kecil dibanding bank konvensional, jadi saat ada ‘syok’ di sektor ekonomi, dampaknya belum terlalu besar di BSI,” katanya pada acara Semarak Ramadan 1442 H bertajuk ‘Ngaji Finansial: Faedah Menabung di Bank Syariah’, yang digelar Katadata pada hari ini (16/4).

Diakui VP Business Planning & Evaluation Bank Syariah Indonesia Lucky Affriansyah, tingkat literasi perbankan syariah masih sangat rendah, yakni masih 6 sampai 8 persen. Kendati demikian, BSI terus berpacu untuk mengejar kemajuan di era teknologi dengan menyasar segmen millennial. “Untuk itu, saat ini, kampanye kami menyasar segmen millennial,” ucapnya.

Lebih jauh ia meyakini, saat ini millennial mulai cerdas berinvestasi. Untuk itu, Bank Syariah menyediakan layanan investasi dengan menjual reksadana syariah. Selain itu, ada juga investasi berupa logam mulia, pembelian rumah DP 0 persen, hingga tabungan haji. Semua layanan itu bisa dilakukan secara online atau melalui aplikasi Bank Syariah Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)