Bantu UMKM Lentera, Sampoerna University Tantang Mahasiswa Ciptakan Mesin Eco-Pounding

MIX.co.id - Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Sampoerna University ditantang untuk menciptakan mesin eco-pounding. Nantinya, mesin itu dapat membantu proses pencetakan daun dan bunga pada kain dengan lebih efektif dan efisien. Objektf dari program ini adalah untuk membantu meningkatkan volume produksi para pengrajin di UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) Lenteng Agung Sejahtera (Lentera), Jakarta Selatan.

Ditutukan Dr. Farid Triawan, Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas Sampoerna, pembuatan mesin eco-pounding merupakan bagian dari komitmen universitas dalam menerapkan Tri-Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, terutama dalam pengembangan, dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.

"Dalam proses eco-pounding, pekerjaan memukul palu pada kain sangatlah melelahkan dan memakan banyak waktu. Tantangan yang dihadapi oleh UMKM Lentera ini memberikan peluang bagi kami untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat meringankan beban kerja mereka. Dosen-dosen dan mahasiswa kami pun berkolaborasi untuk menghasilkan mesin yang dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan para pengrajin, sehingga jumlah produksi dapat ditingkatkan,” urainya.

Berbekal dari pengetahuan selama perkuliahan di kelas, para mahasiswa diberi tugas untuk merancang dan membuat mesin purwarupa yang dapat membantu proses eco-pounding. Proses dimulai dari mencari ide-ide mekanisme dan bentuk mesin, melakukan analisis struktur mesin, mendesain fungsi mekatronik dan otomasi, sampai dengan membuat dan merakit mesin.

Selama kurang lebih empat bulan, akhirnya para mahasiswa berhasil menciptakan enam jenis mesin dengan desain dan mekanisme yang berbeda. Mesin-mesin ini kemudian dipamerkan kepada para dosen, mahasiswa dan perwakilan UMKM Lentera.

“Setiap mahasiswa harus dilatih agar mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di perguruan tinggi dalam membantu kehidupan masyarakat. Hal ini merupakan juga salah satu tujuan dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan pemerintah,” ungkap Farid.

Fatima Tasya, salah satu mahasiswi perwakilan dari pemenang mengungkapkan pengalamannya selama membuat mesin eco-pounding. “Tugas merancang dan membuat mesin eco-pounding ini merupakan salah satu tugas kuliah yang paling sulit, menegangkan, sekaligus terseru selama saya kuliah di Sampoerna University,” ucapnya.

Dalam pameran ini, dua buah mesin terpilih sebagai mesin dengan desain dan fungsi terbaik. Penilaian diberikan oleh perwakilan UMKM Lentera beserta dosen-dosen yang hadir pada hari itu. “Saya melihat alat-alat ini berpotensi besar untuk dimanfaatkan para pengrajin eco-pounding di tempat kami. Selanjutnya, alat-alat ini perlu sedikit dimodifikasi mengikuti ukuran yang diperlukan oleh pengrajin,” pungkas Sarmili, Pembina UMKM Lentera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)