Produsen cokelat terkemuka, Barry Callebaut Group (BCG), akhirnya resmi membuka pabrik pertama di Indonesia berkapasitas 10 ribu ton/tahun untuk memasok kebutuhan bahan baku cokelat ke perusahaan nasional Garuda Food. Pabrik berlokasi di Kabupaten Gresik, JawaTimur.
“Pabrik cokelat baru di Gresik merupakan landasan penting untuk memperkuat posisi kami sebagai pemimpin di semua pasar utama di Asia Pasifik,” kata CEO of Barry Callebaut Antonir de Saint-Affrique saat peresmian pabrik, Kamis (6/10).
Pihaknya membentuk manajemen operasional sebagai bagian dari rencana kerja sama perjanjian alihdaya jangka panjang dengan Garuda Food Group. Pasokan sebanyak 10 ribuan ton per tahun tersebut, menurut De Saint-Affrique, merupakan kapasitas awal dari pabrik. Harapannya, dalam 12 bulan ke depan kapasitas produksi bisa bertambah mencapai 20 ribuan ton.
Pabrik baru BCG itu dibangun dengan biaya US$10 miliar, terdiri atas tiga lantai dan dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi di area pabrik biskuit Garuda Food di Gresik. Saat ini pabrik mampu mengolah 1,5-2,2 ton coklat /jam.
CEO Garuda Food Group Hardianto Atmadja menjelaskan, lini produksi cokelat di pabrik Barry Callebaut memfokuskan fasilitas manufaktur di Indonesia pada biskuit, serta memperkuat pabrik ini sebagai kompetensi utama untuk produk-produk biskuit di dalam negeri. “Langkah ini akan membantu kami untuk lebih mengembangkan merek-merek biskuit kami yang telah sukses dengan penggunaan cokelat berkualitas terbaik yang memenuhi standard internasional," ujarnya.
Dengan keberadaan pabrik tersebut, total sudah ada tiga pabrik Barry Callebaut di Indonesia, dengan dua di antaranya merupakan pabrik pengolahan biji cokelat yang terletak di Bandung dan Makassar. PendapatanBarry Callebaut tahun lalu sekitar Rp 85,8 triliun dari hasil penjualan 1,8 juta ton. Perusahaan asal Swiss itu mengklaim telah menguasai 40% pangsa pasar global.
