Batch 5 Tuntas, Startup Studio Indonesia Cetak 80 Alumni Startup Berprestasi

MIX.co.id - Program inkubasi "Startup Studio Indonesia" (SSI) Batch 5 resmi ditutup pada hari ini (13/12). Setelah menjalani lima bulan pelatihan, 15 belas startup yang terpilih dari ribuan pendaftar, berkesempatan untuk mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya selama mengikuti program SSI, di hadapan para pemangku kepentingan, seperti lembaga pemerintah dan venture capital.

Startup Studio Indonesia merupakan program yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang bertujuan untuk mendampingi dan membina para startup tahap awal (early-stage) selama 15 minggu agar bisa menemukan product-market fit (PMF).

Sampai saat ini, SSI telah menuntaskan 5 batch pelatihan, dengan total 80 alumni startup berprestasi. Berdasarkan data, total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-3, hingga Mei 2022 mencapai Rp 332,1 miliar. Dari setiap batch sebelumnya, 30-40% alumni telah mendapatkan pendanaan tahap awal.

Dituturkan Koordinator Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana, “Layaknya sektor bisnis lain, lanskap ekonomi digital startup akan terus berubah. Kini, sejak tahap awal startup dituntut untuk bisa mengejar profitabilitas dan pertumbuhan yang seimbang. Karena itu, penting bagi para founders untuk memiliki visi jangka panjang, memaksimalkan kesempatan yang ada, dan menciptakan solusi tantangan ekonomi dan sosial yang inovatif."

Lebih jauh ia menegaskan, Kominfo akan selalu berkomitmen mendukung startup yang ingin menyelesaikan tantangan riil dalam masyarakat, yaitu dengan penentuan regulasi yang tepat, pelatihan talenta digital, pembentukan komunitas, serta pemberian akses terhadap jaringan ahli startup melalui program SSI ini.

Setelah program Startup Studio Indonesia Batch 5 selesai, lanjutnya, Kominfo masih akan terus memantau kemajuan dari masing-masing peserta melalui Program Alumni, di mana startup akan melakukan sesi coaching tambahan dan pertemuan rutin setiap bulan selama satu tahun dengan tim SSI. Kurikulum yang dirancang pun berdasarkan kebutuhan unik startup setiap batch, agar alumni bisa mendapatkan solusi yang tepat sasaran.

Startup-startup SSI Batch 4 yang kini resmi menjadi alumni adalah Alterstay (platform ekosistem akomodasi alternatif), Automa (platform rantai pasok berkelanjutan), Bioma (marketplace sewa peralatan elektronik), Broom (platform ekosistem digital jual-beli kendaraan), FazPass (CitCall) (solusi omnichannel untuk verifikasi), DotX (platform koperasi kredit untuk karyawan), Eduku (platform edutech), Eratani (platform agritech penyedia solusi end-to-end bagi petani), Kanva (e-commerce produk lokal untuk kebutuhan dekorasi rumah), Metion (solusi rantai pasok daging lokal), MyRobin.id (platform outsourcing penyalur tenaga kerja keseharian on-demand), MySkill (platform persiapan karir dan pengembangan skill), Nona Woman (platform kesehatan perempuan khusus untuk para nona Indonesia), Shafiq (platform investasi syariah secara urun dana), dan Tripwe (marketplace aktivitas petualangan wisata).

Sementara itu, dengan kondisi ekonomi makro yang kurang kondusif, sebagian orang menyebut bahwa periode ini merupakan tech winter, fase di mana bisnis sektor teknologi mengalami penurunan pertumbuhan dan pendanaan. Kondisi ini menuntut para startup untuk merestrukturisasi perusahaan, mengevaluasi bisnis secara keseluruhan, dan melakukan beberapa perubahan fundamental.

Berbeda dengan delapan tahun lalu, saat ini, investor ingin melihat net revenue yang positif setelah semua biaya marketing dan subsidi. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih cepat profitable.

"Hal ini yg kami sudah lakukan sejak dahulu sehingga kami tidak memerlukan investasi dalam jumlah besar untuk mengembangkan Dekoruma. Fokus kami selalu membangun fondasi bisnis yang sustainable," kata Dimas Harry Priawan, CEO dan Co-founder Dekoruma.

Afra Sausan, Co-Founder dan CMO Biteship, menambahkan, “Dari pengalaman Biteship yang baru menerima funding, kami menghindari penggunaan dana funding untuk menutupi biaya operasional ataupun hutang, karena hal tersebut bisa membuat startup bergantung pada dana eksternal untuk menjalankan bisnis. Dan yang perlu dihindari juga adalah membuat keputusan yang terburu-buru atau terlalu berisiko, karena perkembangan di tahap awal (early stage) adalah masa yang paling krusial, sehingga harus berhati-hati dan strategis dalam mengelola apa yang kita punya.”

Guna membantu startup tahap awal dalam menavigasi lanskap ekonomi digital yang terus berubah, Kominfo akan terus melanjutkan program Startup Studio Indonesia dengan target meluluskan 150 startup digital di tahun 2024 mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)