Tidak hanya berkapasitas besar, tapi juga irit. Inilah yang diedukasikan Samsung pada Galaxy Note20 Series, smartphone canggih generasi terbaru yang mengusung keunggulan daya baterainya tahan lama. Apa rahasianya?
Saat merilis Galaxy Note edisi pertama, Samsung membekalinya dengan baterai 2.500 mAh. Saat itu, baterainya masih bisa dilepas dan dipasang kembali. Kemudian, kapasitas baterai ditingkatkan menjadi 4.000 mAh pada Samsung Galaxy Note9.
Inovasi tersebut semakin diperkuat di Galaxy Note20 Series dengan baterai berkapasitas 4.300 mAh dan 4.500 mAh pada Galaxy Note20 Ultra. Menggunakan komponen baterai berbahan Li-Ion, duo series Note20 ini kuat dipakai untuk streaming selama 6 jam 24 menit nonstop. Sedangkan untuk browsing internet, smartphone ini bisa bertahan selama 9 jam.
Performa tinggi umumnya berbanding lurus dengan pemakaian baterai yang makin tinggi. Tak heran baterai makin cepat terkuras jika terus-terusan bekerja keras. Anggapan ini tidak berlaku bagi Galaxy Note20 Series lantaran menggunakan Chipset Exynos 990.
Inilah rahasianya, ChipsetExynos 990 yang dipakai Galaxy Note20 Series menjadikan baterainya tahan lama. Tidak hanya powerful, tapi juga irit daya.
Dibandingkan dengan seri pendahulunya, Exynos 990 mengusung arsitektur 7 nm yang dinilai memiliki manajemen baterai yang lebih efisien daripada Exynos 9820 ataupun Exynos980 (8 nm).
Exynos 990 yang ditunjang RAM LPDDR5 mampu menciptakan performa tertinggi dengan pin speed hingga 6.400 Mbps dan transfer data mencapai 51,2 Gbps. Meski performa tertinggi, namun tidak menguras daya baterai karena kehadiran Cipshet Exynos 990 mampu menciptakan efisiensi daya hingga 20% dibandingkan dengan RAM seri LPDDR4X.
Samsung membekali Galaxy Note 20 series dengan Adaptive Motion Smoothness yang bisa mengubah refresh rate sesuai dengan yang ditampilkan di layar secara otomatis. Layar OLED berteknologi VRR yang diterapkan di Galaxy Note20 Series ini mampu menurunkan konsumsi baterai sekitar 22% dibandingkan dengan layar jenis lainnya.
Selain itu, saat layar Galaxy Note20 Ultra menggunakan refresh rate terendah, yaitu 10Hz, maka perangkat tersebut hanya menggunakan sekitar 40% dari daya baterai yang normalnya dibutuhkan saat perangkat menjalankan pengaturan layar default. Dengan begitu, Galaxy Note20 Ultra mampu mengalokasikan lebih banyak daya baterai untuk kegiatan pemrosesan lainnya. Hal inilah yang membuat Galaxy Note20 Ultra berada selangkah di depan dibandingkan dengan para pesaing, khususnya dalam hal manajemen usia baterai.
Samsung Galaxy Note20 Series memliliki mode hemat daya adaptif. Saat fitur ini diaktifkan, smartphone secara otomatis berusaha memilih mode penghematan daya berdasarkan pola penggunaan. Hal ini pula menjadi keunggulannya dalam pemakaian baterai secara efisien.
Pengguna dapat memilih mode secara manual, yakni High Performance, Optimized, Medium Power Saving, dan tertinggi adalah Maximum Power Saving. Mode Maximum Power Saving akan mematikan fitur Always On Display, menurunkan tingkat pencahayaan menjadi 10%, dan membatasi penggunaan CPU menjadi 70% saja. Lagi-lagi, ini rahasianya baterai Galaxy Note20 Series tahan lama.
Mengisi daya baterai Samsung Galaxy Note 20 Series juga tidak membutuhkan waktu lama. Dibekali dengan fast charging hingga 25 Watt, baterai akan terisi 50 persen hanya dalam waktu 30 menit.
Tidak hanya itu, Samsung Galaxy Note20 juga mendukung Fast Wireless Charging 2.0 dan Wireless PowerShare untuk mengisi daya Galaxy Buds, Galaxy Watch, sampai smartphone Samsung lainnya, sehingga mampu mendukung berbagai aktivitas selama seharian penuh tanpa khawatir mengalami kekurangan daya (low bat). Hal ini tentunya -sejalan dengan tagline yang diusungnya, yakni “All-day Intelligent Battery.” ()
