MIX.co.id - Menyambut Ramadan tahun ini, Twitter merilis hasil studi terbarunya, #RamadanDiTwitter. Dituturkan Dwi Adriansah, Country Industry Head Twitter Indonesia, menjelang Bulan Suci Ramadan, antusiasme masyarakat Indonesia terlihat dari tingginya aktivitas di media sosial.
“Twitter menjadi salah satu platform utama yang mereka gunakan untuk terhubung dengan orang lain yang turut merayakan serta mendapatkan informasi tentang belanja. Dengan karakter percakapan di Twitter yang real time, brand dapat langsung terhubung dengan audiens yang reseptif, berpengaruh, dan memberikan dampak untuk kampanye yang dijalankan oleh brand,” ucapnya.
Lebih jauh ia memaparkan sejumlah fakta tentang kebiasaan pengguna atau warganet Twitter di Indonesia sepanjang ramadan. Fakta pertama, dibandingkan dengan rata-rata percakapan per hari, terdapat peningkatan percakapan sebesar 87% di hari pertama Ramadan, bahkan terjadi peningkatan sebesar 123% di hari terakhir Ramadan di 2021.
Fakta kedua, sentimen percakapan seputar Ramadan juga semakin positif dibandingkan tahun sebelumnya, yakni mencapai 79% di tahun 2021 vs 74% di tahun 2020. “Twitter melihat bahwa percakapan seputar Ramadan di tahun 2022 akan dipenuhi dengan beragam konten terkait harapan dan kebahagiaan. Hal ini terjadi seiring dengan masyarakat Indonesia yang sudah beradaptasi terhadap kebiasaan-kebiasaan baru,” ucap Dwi.
Fakta ketiga, kendati sentimen positif menguat, namun 73% warganet di Twitter mengaku khawatir untuk dapat berkumpul bersama keluarga di bulan Ramadan. Sedangkan 20% mengalami kesulitan untuk menghibur keluarga mereka.
Fakta keeempat, 74% warga Twitter di Indonesia memutuskan untuk lebih aktif di media sosial selama bulan Ramadan tahun ini. Selanjutnya, disusul untuk streaming film atau serital TV favorit (67%), menonton TV (37%), Belanja online (36%), bertemu melalui video (26%), dan memesan makanan secara online (25%).
Fakta kelima, percakapan tentang belanja Ramadan tahun 2021 meningkat 2,9 kali dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari 167 ribu volume percakapan di ramadan 2020 menjadi 483 ribu percakapan di ramadan 2021.
Fakta keeeman, lebih dari separuh pengguna Twitter di Indonesia (58%) berharap kondisi pandemi akan menjadi lebih baik menjelang ramadan tahun ini atau sebelum April 2022. “Dari data tersebut, masyarakat yang berusia 30 tahun ke atas lebih optimis (70%) dibandingkan mereka yang berusia 18 - 29 tahun (55%),” ucapnya.
Fakta ketujuh, 91% warga Twitter di Indonesia berencana untuk berbelanja selama bulan Ramadan. Adapun 36% di antaranya berencana untuk lebih sering berbelanja.
Dari data ini juga terungkap bahwa adanya perbedaan minat antara Gen-Z dan generasi sebelumnya. Dia mencontohknya, 94% Gen-Z berencana untuk berbelanja. Mereka lebih tertarik melihat konten untuk konsumsi pribadi – seperti promosi atau diskon (52%) serta pertunjukan atau konser virtual di Twitter (45%). Sementara itu, generasi sebelum Gen-Z di Twitter lebih tertarik mencari cara untuk terhubung dengan orang lain dari sisi spiritual melalui konten-konten motivasi seperti doa, saran, bijak, dan lain lain( 61%) dan bagaimana cara mereka bisa membantu sesama (50%).
“Bulan Ramadan di Twitter menjadi momentum bagi brand untuk meluncurkan kampanye baru dan terhubung dengan audiens. Dengan ketertarikan orang-orang di Twitter terhadap konten inspirasi belanja, rekomendasi produk, pertunjukkan/konser virtual dan saling berbagi kepada sesama, brand yang bisa menjadi bagian dari percakapan dapat meningkatkan keberhasilan kampanye mereka di Twitter,” tutup Dwi.