Begini Perilaku Ngemil Konsumen Indonesia di Masa Pandemi

Mondelēz International kembali merilis studi tahunan bertajuk “The State of Snacking 2020”. Studi ini menganalisis kebiasaan, wawasan, dan tren ngemil pada konsumen di Indonesia serta 11 negara lainnya di dunia.

Dikatakan Prashant Peres, President Director Mondelēz Indonesia, studi ini bertujuan untuk mempelajari kebiasaan konsumen dan menemukan berbagai pemahaman baru tentang peran camilan bagi masyarakat baik fungsional maupun emosional, khususnya dalam keseharian masyarakat Indonesia yang sangat lekat dengan camilan.

“Hadirnya survei ini bisa menjadi media informasi bagi masyarakat akan beragam manfaat baik dari camilan, sekaligus menginspirasi mereka untuk ngemil lebih bijak agar bisa meraih manfaat tersebut bagi tubuh maupun pikiran, terutama di masa pandemi yang tak menentu ini,” urainya hari ini (12/1) pada saat konferensi pers virtual yang digelar Mondelez Indonesia.

Sejumlah temuan menarik berhasil dijumpai pada studi kali ini. Temun pertama adalah ternyata pandemi Covid-19 telah meningkatkan kebutuhan camilan harian masyarakat Indonesia. Ada 60% orang Indonesia yang lebih banyak ngemil selama pandemi dibandingkan sebelumnya. Masyarakat Indonesia sendiri rata-rata mengkonsumsi 3x makanan ringan per hari, yang melebihi jumlah rata-rata global. Tak hanya itu, 64% masyarakat Indonesia menganggap bahwa ngemil merupakan hal yang sangat penting selama pandemi.

Bagaimana camilan bagi keluarga? Studi ini menunjukkan, 94% orang tua mengandalkan camilan untuk menghibur anak-anaknya selama pandemi. Bahkan, 77% orang tua telah menjadikan kebiasaan ngemil sebagai tradisi baru bagi keluarga.

Temuan lainnya yang dijumpai dari studi “The State of Snacking 2020 ini adalah ada 84% responden yang menyatakan bahwa camilan menjadi salah satu cara konsumen dalam memanjakan diri. Tak hanya itu, 81% konsumen merasa camilan bisa memberikan semangat sepanjang hari. Bahkan, 77% konsumen menganggap bahwa ngemil membantu mereka dalam melewati masa-masa sulit.

Tahun ini, dipaparkan Prashant, masyarakat merasa lebih sadar dan fokus pada camilan yang mereka makan, terutama saat mereka menikmatinya dalam kesendirian di rumah. Ada 67% menyatakan lebih sering menikmati camilan sendirian, dibandingkan sebelumnya. Sisanya, 33% lebih sering menikmati camilan bersama.

Sementara itu, 66% responden merasa lebih fokus dengan camilan yang mereka konsumsi. Adapun 75% merasa lebih sadar untuk mencari camilan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Bahkan, 75% responden bisa menghabiskan waktu lebih hanya untuk memahami camilan tersebut, mulai dari bagaimana aromanya, teksturnya, dan rasanya.

Fakta berikutnya adalah 8 dari 10 orang percaya bahwa cara menikmati camilan akan berubah selamanya, bahkan setelah pandemi berakhir. 69% responden percaya bahwa ngemil akan menjadi bagian dari kebiasaan baru (new normal). Bahkan, 3 dari 4 orang indonesia memperkirakan tren ini akan terus berlanjut dan berencana untuk lebih memilih makan camilan sepanjang hari, dibandingkan makanan berat.

Studi kali ini juga mengungkapkan bahwa jumlah transaksi camilan secara online meningkat 33%, dibandingkan sebelum pandemi. Sebab, 75% merasa lebih aman dan nyaman dengan membeli camilan secara online. Dalam hal menemukan jenis camilan baru, media sosial menempati pilihan teratas dengan dipilih oleh 54% responden.

“Melalui survei State of Snacking ini, Mondelēz Indonesia semakin memahami kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia di masa new normal ini, sehingga dapat menghadirkan camilan yang tepat, di waktu yang tepat dan membuatnya dengan cara yang tepat pula, dimana hal ini juga sejalan dengan komitmen perusahaan untuk Empower People to Snack Right,” pungkas Prashant.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)