Begini Pola Perilaku Gen Z dan Y dalam Berinvestasi

MIX.co.id - Studi yang dirilis Katadata Insight Center bersama Zigi.id dan Stockbit mengungkapkan, mayoritas investor dari Gen Z dan Gen Y (millennial) mulai membeli saham dan reksa dana dalam dua tahun terakhir. Sebanyak 41,3% Generasi millennial mengaku mulai membeli saham pada 1-2 tahun terakhir. Sedang di kelompok usia Gen Z, terdapat 48,1% yang mengaku baru membelinya kurang dari 1 tahun terakhir.

Studi ini dilakukan pada 6-12 September 2021 kepada 1.939 responden. Studi dilakukan secara online dengan kriteria responden investor berusia di atas 15 tahun.

Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie menuturkan, mereka melakukan investasi setiap mendapat dana lebih (47,6%). Selanjutnya, disusul oleh mereka yang melakukannya rutin setiap bulan (27,2%) dan saat pasar sedang bagus (20,0%). Adapun 58% responden mengatakan bahwa sumber dana yang mereka gunakan untuk investasi berasal dari gaji bulanan.

“Laki-laki dan Gen X umumnya memiliki saham dengan jumlah besar, yakni lebih dari Rp 50 juta. Sementara itu, perempuan serta mereka yang berusia muda lebih banyak yang memiliki saham dengan jumlah kecil,” terang Vivi, dalam konferensi pers yang digelar hari ini (6/12) secara virtual.

Lantas, jenis saham apa yang paling banyak diminati Gen Z dan millennial? Dijawabnya, saham perusahaan sektor finansial merupakan saham yang paling banyak pernah dibeli sekaligus menjadi saham favorit mereka. Selanjutnya, disusul oleh sektor pertambangan dan consumer goods.

Sementara itu, pada kelompok investor reksa dana, kelompok usia muda juga terlibat banyak membeli investasi jenis itu dalam dua tahun terakhir. Perempuan dan Gen Z paling banyak masuk dalam kategori ini. Sementara Gen X cukup banyak yang telah berinvestasi reksadana selama lebih dari 5 tahun.

Dari sisi nominal investasi yang dimiliki, investor reksadana pada survei ini juga tergolong investor baru. Ada 39% investor yang memiliki total investasi kurang dari Rp 1 juta, lalu 26% lainnya memiliki investasi Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Secara proporsi, perempuan dan Gen Z lebih banyak yang masuk kategori ini. Sementara Gen X dan Y cukup banyak yang memiliki reksadana dengan nilai lebih dari Rp 50 juta.

Jika dilihat dari jenis reksa dana, sebagian besar investor membeli reksadana pasar uang. Selanjutnya, hampir separuhnya memilih reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. “Mayoritas responden atau 79,6% membeli reksadana melalui aplikasi online, ada juga yang membeli lewat e-Wallet (15,8%) dan marketplace (14,7%),” lanjut Vivi.

Secara umum, emas masih menjadi pilihan umum saat investasi. Termasuk dalam kelompok usia muda (Gen Y dan Gen Z). Lebih 60% responden mengaku saat ini memiliki emas. Investasi tanah dan usaha menjadi pilihan berikutnya. Sedangkan pada kelompok investasi digital, reksadana dan saham yang paling banyak dipilih.

Emas dipilih, umumnya karena dipersepsikan mudah dijual. Sementara itu, jenis investasi digital karena faktor high return, kepraktisan, dan modern. “Pada variabel high risk, high return, praktis, dan modern, investasi digital berada di TOP 3. Sementara pada variabel mudah dijual/dicairkan/liquid, emas unggul di posisi tertinggi,” urai Vivi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)