Begini Upaya Djarum Foundation Melatih Para Beswan Djarum untuk Berpikir Kritis dan Kreatif

MIX.co.id - Pelatihan Leadership Development Beswan Djarum 2021/2022 kembali digelar pada Maret ini. Program edukasi bertajuk "Design Thinking in Written Communication" ini diikuti oleh lebih dari 520 mahasiswa penerima program Djarum Beasiswa Plus (Beswan Djarum) Angkatan 2021/2022 dari 90 universitas di Indonesia.

Diungkapkan Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Lounardus Saptopranolo, materi Design Thinking in Written Communication ini diberikan kepada para Beswan Djarum dengan tujuan agar generasi muda lebih berhati-hati mengolah informasi yang diperolehnya. Melalui materi ini, Beswan Djarum juga diharapkan mampu melahirkan solusi atas permasalahan yang ada saat ini dan masa mendatang dan menuangkan gagasan tersebut agar dapat dipahami oleh khalayak.

“Kami berharap soft skills yang diajarkan kepada para Beswan Djarum ini dapat menjadi modal bagi generasi muda dalam membentengi diri terhadap informasi yang tak berdasar dan juga berpikir kritis, sehingga dapat berkontribusi bagi masyarakat dengan cara memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari, baik di masa kini maupun masa mendatang,” harapnya.

Pada kesempatan itu, praktisi komunikasi Roro Ajeng Sekar Arum yang juga berprofesi sebagai Digital Strategist dan Content Writer itu memaparkan bahwa kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta mampu menghasilkan solusi merupakan bagian dari metode design thinking yang dapat diterapkan oleh generasi muda dalam permasalahan di berbagai bidang.

Dia mencontohkan, saat ini bermunculan berbagai macam bentuk konten yang tidak sehat untuk masyarakat, terlebih kaum muda. Hal itu perlu ditangkal melalui metode design thinking. Salah satu yang sedang marak adalah konten bernuansa ‘flexing’ atau dapat dipahami sebagai pamer harta dan gaya hidup mewah di media sosial.

“Di era industri 4.0 ini, seseorang dapat dengan mudah bercerita melalui media sosial atau platform lainnya. Namun ini dapat menjadi bumerang, karena informasi tersebut belum tentu benar. Contohnya, konten ‘flexing’ yang sedang ramai di kalangan para content creator atau influencer, di mana informasi dari mereka belum tentu benar."

Menurutnya, banyak influencer yang tertangkap berbohong saat melakukan ‘flexing'. Bayangkan bila masyarakat tidak berpikir kritis, maka pasti termakan oleh kebohongan tersebut. "Untuk itu, kita harus lebih berhati-hati dan harus selalu kritis dalam menganggapi informasi yang sampai kepada kita,” saran Roro.

Lebih jauh ia menegaskan, dengan kemampuan berpikir kritis, seseorang akan berpikir secara perlahan dan melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang. Mereka akan mempertimbangkan data dan fakta sebelum mengambil keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil akan lebih sesuai dengan permasalahan yang ada, karena dipikirkan secara matang dan hasilnya pun tidak bias.

Selain berpikir secara kritis, para generasi muda juga diharapkan mampu berpikir secara kreatif dalam menghadapi suatu permasalahan. “Dengan berpikir kreatif, berarti kita berusaha melatih diri kita untuk menemukan ide dan gagasan baru serta mengurai ‘overthinking’ akan suatu permasalahan. Jika kita sudah terbiasa melakukan hal tersebut, lambat laun kita juga akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah dengan cara efektif dan efisien. Hal ini yang kelak akan membuat generasi muda Indonesia menjadi tangguh dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, karena selalu memiliki solusi atas permasalahan yang ada,” yakin Roro yang juga merupakan Alumni Beswan Djarum angkatan 2011/2012.

Sejatinya, proses design thinking diawali dengan mengasah kepekaan kita guna mengidentifikasi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar. Setelah itu, dilanjutkan dengan menganalisis latar belakang, dampak, data hasil observasi, hingga sudut pandang yang beragam. Kemudian dilanjutkan dengan mencari inspirasi guna menemukan ide dan gagasan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Pelatihan Leadership Development merupakan satu dari beberapa pelatihan soft skills yang diberikan kepada para peserta Djarum Beasiswa Plus. Pelatihan ini meliputi Nation Building, Character Building, Competition Challenges, serta International Exposure. Selain itu, melalui program Community Empowerment, Beswan Djarum juga diberikan kesempatan untuk menerapkan berbagai soft skills yang diperoleh dengan melibatkan diri secara langsung dalam memberikan jalan keluar pada suatu permasalahan sosial di lingkungan mereka berada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)