Sukses menggelar session perdananya pada tahun 2016 lalu, Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) Republik Indonesia kembali menggelar sekuel program bertajuk ‘IKKON’ (Innovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara). Melalui program tersebut, BeKraf berupaya mendorong sekaligus membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.
Dijelaskan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, IKKON merupakan sebuah program yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong dan membantu pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal.
”Melalui program IKKON, kami berharap para peserta program dan masyarakat lokal dapat saling berbagi, berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi, sehingga masing-masing pihak yang terlibat dapat saling memperoleh manfaat secara etis berkelanjutan,” harapnya.
IKKON 2017, ditambahkan Deputi Riset Edukasi dan Pengembangan BeKraf Abdur Rohim Boy Berawi, akan berlangsung di lima kota, yakni Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro, Kota Banjarmasin, Kabupaten Belu, dan Toraja Utara.
“Program IKKON merupakan kegiatan yang bersifat komprehensif karena melibatkan beberapa personil dengan berbagai latar belakang pendidikan dalam satu tim, juga berkesinambungan dalam jangka waktu yang cukup panjang, yaitu sekitar lima bulan. Oleh karena itu, dalam rekruitmen, pesertanya diberlakukan syarat yang cukup ketat, karena menyangkut tanggung jawab, komitmen, dan kemampuan kerja dalam tim,” paparnya.
Sebelumnya, sejumlah produk IKKON 2016 telah diakui kualitasnya melalui beberapa pameran luar negeri. Ia mencontohkan, desain motif dari Sylvie Arizkyani yang diwujudkan melalui keterampilan membatik Ibu Tarkinah dari Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Desain tersebut telah terpilih oleh kurator untuk ditampilkan di Salone del Mobile Milano Italia.
Karya lainnya adalah perlengkapan makan dari bambu yang merupakan hasil kolaborasi pelaku kreatif lokal dengan Tim IKKON di Ngada, Nusa Tenggara Timur. Karya tersebut telah mendapatkan penghargaan The Best Show pada Chiang Mai Design Week.
“Dengan adanya penghargaan internasional ini, tentunya memberikan dampak kepercayaan dari pasar atau konsumen, sehingga hasil-hasil karya kolaborasi pada program IKKON juga dapat memberikan dampak peningkatan harga atas produk dimaksud. Hal ini tentunya meningkatkan penghasilan para pelaku kreatif di daerah,” yakin Triawan.
Sebagai tindak lanjutnya, ditegaskan Triawan, saat ini sedang dipersiapkan wadah untuk para alumni IKKON dalam bentuk Koperasi (KOPIKKON). Objektifnya, agar kolaborasi yang telah dirintis antara tim IKKON terdahulu dengan pelaku kreatif di daerah-daerah dapat terus berlanjut.
“Harapannya, KOPIKKON dapat berdampak pada daya jangkau yang tidak hanya dirasakan di kota kota besar, namun merata hingga di daerah-daerah. Karya dari hasil kolaborasi program IKKON yang mempunyai kekuatan lokal dan kebaruan baik bentuk maupun fungsi, atau dalam bentuk service design baru, diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas yang memberi nilai tambah baik secara sosial mau pun ekonomi,” tutup Triawan.
Program IKKON 2017 telah didahului dengan pengumuman pendaftaran calon peserta di website milik BEKRAF untuk perekrutan calon peserta mulai dari pertengahan Maret hingga 7 April 2017. Peserta yang mendaftar secara on line sebanyak 460 orang dan yang terseleksi secara administrasi untuk mengikuti seleksi wawancara sebanyak 164 orang. Dari jumlah tersebut, yang terseleksi untuk mengikuti Asesmen sebanyak 100 orang. Dari hasil assemen, Panitia Pengarah menentukan sebanyak 60 orang peserta IKKON 2017 yang akan dibagi menjadi 5 tim untuk ditempatkan di 5 daerah.