MIX.co.id - Studi yang dirilis Great Place To Work mengungkapkan, perusahaan yang bersertifikasi tercatat lebih unggul sebesar 9,2% dibandingkan pasar saham secara keseluruhan. Perusahaan-perusahaan tersebut juga melampaui perusahaan yang tidak tersertifikasi, dimana 51% karyawan lebih besar kemungkinannya bertahan dalam jangka panjang dibandingkan tempat kerja pada umumnya. Hal itu semakin menunjukkan pentingnya menumbuhkan budaya tempat kerja yang baik.
Dituturkan Evelyn Kwek, Managing Director, Great Place To Work ASEAN & ANZ, sebagai standar yang diakui secara global, Great Place To Work Certification mendorong para pemimpin dan organisasi untuk membangun dan mempertahankan budaya tempat kerja dengan kepercayaan dan performa tinggi, yang akan berdampak positif pada pengalaman karyawan, mendukung keberhasilan bisnis, dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Oleh karena itu, Great Place To Work kembali menggelar penghargaan "Best Workplaces in Indonesia 2024", pada akhir Juli (31/7), di The Park Hyatt Hotel, Jakarta. Penghargaan itu mencakup 5 perusahaan kategori Kecil, 10 perusahaan kategori Menengah, dan 5 perusahaan kategori Besar yang menginspirasi.
Para pemenang ditentukan berdasarkan hasil survei bersifat rahasia, menggabungkan lebih dari 40.000 respon individu yang mencerminkan pengalaman hampir 60.000 karyawan di berbagai kota di negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara.
Mengusung tema ‘Great is Possible’, program kali ini juga untuk merayakan 20 perusahaan di Indonesia yang berkomitmen membangun lingkungan kerja positif, serta menjaga fokus utamanya terhadap karyawan sebagai aset terbesar melalui Great Place To Work Certification.
"Terlepas dari berbagai tantangan dan kompleksitas tempat kerja modern, perusahaan-perusahaan ini sukses menunjukkan bahwa kehebatan tidak hanya dapat dicapai namun juga berkelanjutan," lanjutnya.
Letran Silalahi, HR Director PT Syngenta Seed Indonesia, menjelaskan, di tengah perubahan perilaku konsumen akibat pandemi, sejak 2020, Syngenta menerapkan hybrid model, dimana karyawan bisa bekerja di mana saja 2 kali seminggu.
"Respon hybrid model ini cukup positif, terutama di kalangan Gen Z. Selain hybrid model, kami juga punya regular forum dan program lainnya untuk membangun engagement dengan karyawan," jelasnya.
Diimbuhkan Christian Bayu Putra, Director PT Syngenta Seed Indonesia, hybrid model ini juga mempengaruhi kinerja dqn produktivitas karyawa. "Mereka justru lebih produktif. Terbukti, dalam tiga tahun terkahir ada tren pertumbuhan bisnis kami di atas 10% setiap tahunnya," ucapnya.
Lebih jauh ia menegaskan, model hybrid jika diterapkan dan dikelola dengan baik akan membuat karyawan lebih happy dan produktivitas lebih tinggi. "Model hybrid ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti area bermusik, sport atau gym, dsn sebagainya. Kinerja karyaean juga kami evaluasi secara berkala. Yang bagus berkesempatan mendapatkan bonus, yang kurang perform, kami bantu agar kinerja mereka menjadi sehat melalui pendampingan," tandasnya.
Sementara itu, Alex Murray, AVP SE Asia Hilton, menegaskan bahwa budaya menjadi kunci bagi seluruh tim di Hilton. "Membangun lingkungan yang memberdayakan anggota tim untuk maju selalu menjadi prioritas utama di Hilton. Selain itu, kami juga menerapkan fleksibilitas dalam budaya kerja perusahaan. Kami dengan bangga menerima penghargaan ini, yang semakin mempertegas komitmen kami dalam mengembangkan budaya tempat kerja yang hebat, yang berlandaskan pada inklusi, kesejahteraan, pertumbuhan, dan tujuan,” katanya.
Andika Bayupati, HR Senior Director DHL Supply Chain...