Jika pada semester I 2017 (Januari-Juli) ini, ada lima kategori yang tercatat bertumbuh paling tinggi belanja iklannya--yakni kategori telekomunikasi, Online Services, Vitamin dan Suplemen, Facial Care, serta Snack, Biscuit, dan Cookies—sebaliknya Nielsen juga merilis lima kategori yang belanja iklannya turun sangat drastis.
Siapa saja mereka? Kelima kategori yang mengalami penurunan sangat signifkan tersebut adalah rokok kretek, obat tradisional, partai politik dan pemerintahan, kopi dan teh, serta komputer dan hardware. Untuk belanja iklan TV dan media cetak pada kategori rokok kretek di semester I 2017, penurunannya terhitung sangat drastis, yakni minus Rp 1,1 triliun atau turun 27%. Tiga merek yang penurunan belanja iklannya paling tinggi di kategori rokok kretek adalah Dunhil, Lucky Strike Mild, dan Djarum Super Mild.
Selanjutnya, disusul oleh kategori obat tradisional, yang turun 50% atau minus Rp 415 miliar. Tiga merek yang penurunan belanja iklannya paling tinggi di kategori obat tradisional adalah Tolak Angin Cair+Madu, Sido Muncul Tolak Linu, dan Bintang 7 Masuk Angin.
Kategori ketiga yang juga mengalami penurunan drastis adalah partai politik dan pemerintahan. Yakni, minus 8% atau turun sebesar Rp 362 miliar. Tiga brand yang mengalami penurunan drastis di kategori ini adalah Pemda Riau, Pemda Kaltim, dan Partai Perindo.
Kategori berikutnya yang ikut turun sangat signifikan adalah Kopi dan Teh. Di kategori ini penurunan mencapai minus 14% atau turun Rp 361 miliar. Tiga merek yang penurunannya paling tinggi di kategori Kopi dan Teh adalah Top Kopi SKM, Torabika Duo, dan ABC Susu.
Sementara itu, kategori kelima yang turun drastis adalah Komputer dan Hardware, yang turun 58% atau minus Rp 226 miliar. Tiga merek yang mengalami penurunan drastis di kategori ini adalah Samsung Galaxy Tab, Lenovo Notebook, dan Advan Vandroid.
