MIX.co.id - Sepanjang 2024, BCA Life berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif. Hal itu didorong oleh kontribusi pertumbuhan penjualan dari berbagai kanal, termasuk bancassurance, agency, telemarketing, corporate business, dan digital business.
Anak perusahaan Bank Central Asia (BCA) mencatatkan penurunan sebesar 6,76% dalam pendapatan premi menjadi Rp 1,5 triliun, terutama disebabkan oleh penyesuaian regulasi produk anuitas yang baru berlaku di awal tahun 2024. Ini merupakan komitmen perseroan untuk mematuhi regulasi dan memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
BCA Life juga memanfaatkan momentum itu untuk lebih fokus pada pengembangan produk- produk bancassurance yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan tren pasar, seperti asuransi kesehatan penyakit kritis dan asuransi berpremi terjangkau. Hal itu menghasilkan pendapatan premi baru dari kanal penjualan bancassurance yang tumbuh signifikan sebesar 21% year-on-year (yoy).
Bancassurance, sebagai salah satu saluran distribusi utama, berhasil memanfaatkan jaringan perbankan Grup BCA yang luas untuk menjangkau lebih banyak calon nasabah. Ini menunjukkan bahwa adanya tren peningkatan kepercayaan masyarakat yang semakin besar terhadap produk asuransi jiwa serta menandakan kolaborasi yang efektif antara industri perbankan dan asuransi.
Sementara itu, penurunan dalam klaim dan manfaat yang dibayarkan sebesar 19,44% adalah salah satu dampak positif dari penerapan manajemen risiko yang lebih efektif dan strategi underwriting yang lebih selektif. Hal ini mencerminkan bahwa portofolio asuransi BCA Life semakin berkualitas, dengan nasabah yang memiliki profil risiko yang lebih rendah. Selain itu, penurunan klaim juga dapat diartikan sebagai indikator bahwa nasabah BCA Life semakin sehat dan terlindungi dengan baik, sehingga mengurangi kebutuhan untuk mengajukan klaim.
Sepanjang 2024, BCA Life juga mencatatkan peningkatan aset sebesar 16% menjadi Rp 3,33 triliun. Pertumbuhan ini tidak hanya mencerminkan ekspansi bisnis BCA Life, tetapi juga menunjukkan kemampuan manajemen investasi yang handal. Dengan portofolio investasi yang terdiversifikasi dan dikelola dengan cermat, BCA Life berhasil memanfaatkan peluang pasar untuk menghasilkan imbal hasil yang optimal. Aset yang kuat juga menjadi fondasi bagi BCA Life untuk terus mengembangkan produk dan layanan inovatif, serta memperluas jangkauan pasar.
BCA Life juga mengalami peningkatan laba sebelum pajak sebesar 29,16% menjadi Rp 90,39 miliar. Hal itu mencerminkan keberhasilan BCA Life dalam mengoptimalkan strategi bisnis dan portofolio investasi. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif dari produk-produk unggulan BCA Life, yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan tradisional yang merupakan fokus Perseroan dan terus menjadi pilihan utama nasabah.
Selain itu, BCA Life berhasil memanfaatkan peluang investasi yang tepat, menghasilkan imbal hasil yang optimal untuk mendukung pertumbuhan laba. Fokus pada pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan peningkatan kualitas layanan juga turut berkontribusi pada pencapaian ini serta menjadi bukti nyata dari kemampuan BCA Life dalam menciptakan nilai tambah bagi nasabah dan pemangku kepentingan, sekaligus memperkuat posisi perusahaan sebagai salah satu pemain utama di industri asuransi jiwa Tanah Air.
“Memasuki tahun 2025, kami di BCA Life memandang masa depan dengan penuh optimisme. Industri asuransi jiwa di Indonesia terus menunjukkan potensi yang besar, didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan dan perencanaan keuangan. Kami yakin dengan peningkatan tren masyarakat membeli produk asuransi melalui bank atau bancassurance yang setiap tahun terus bertumbuh positif akan menjadi katalis positif bagi BCA Life di tahun 2025 ini,” ucapnya.
Sebelumnya, pada Desember 2024 lalu, BCA Life bekerja sama dengan Bank BCA menghadirkan produk Safety Guard Critical Cover (STAR). Produk ini merupakan asuransi kesehatan tradisional tahunan yang memberikan perlindungan terhadap 135 kondisi penyakit kritis dan jiwa dengan Uang Pertanggungan yang ditawarkan mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 2 miliar. Terlebih, produk STAR juga memiliki fitur no claim bonus, yang bisa dimanfaatkan nasabah jika tidak terjadi klaim setiap periode 10 tahunan.