MIX.co.id - PT Heksa Lingkar Diagnostiks atau akrab dikenal dengan Helix Laboratorium & Klinik berkolaborasi dengan perusahaan bioteknologi asal Korea Selatan, GC Genome, menghadirkan Helix Genomic, pada April ini.
Helix Genomic menyediakan layanan skrining berbasis NGS bagi janin dan bayi baru lahir, seperti Non-Invasive Prenatal Test (NIPT) untuk mendeteksi adanya sindrom Down/Edward/ Patau pada janin; I-Screen Neonatal Test untuk deteksi dini disabilitas pada bayi baru lahir; hingga Prenatal Carrier Screening Test untuk mendeteksi risiko bawaan pada ibu.
Diungkapkan Direktur Helix Laboratorium Muhareva Raekiansyah, Ph.D, “Selain pemeriksaan kelainan janin, layanan Helix Genomic juga akan mencakup pemeriksaan genetik untuk mengetahui risiko kanker seperti kanker payudara, kanker ovarium, dan beberapa jenis kanker lainnya. Layanan ini juga menjawab keresahan Ayah Bunda, terutama terhadap kondisi kesehatan buah hatinya.”
Digandengnya GC Genome, lanjutnya, karena teknologi dari GC Genome mampu mendeteksi risiko penyakit dan kelainan genetik melalui metode Next Generation Sequencing (NGS) yang memungkinkan untuk melakukan skrining pada genom manusia.
Ditambahkan Hyerin Kim, Manager Overseas GC Genome Korea Selatan, “Kami yakin kompetensi dan profesionalitas Helix sebagai partner global untuk pelayanan kesehatan berteknologi canggih di Indonesia. Hal ini menguatkan kredibilitas Helix yang dinahkodai duo alumni Fakultas Teknik UI dan Farmasi ITB, Hendry dan Rohni.”
dr. Mariyam Jamilah, Manager Medis dan Produk Helix Laboratorium, menegaskan bahwa Helix Genomic juga mampu menjawab keresahan para orang tua dalam menjaga dan merawat kondisi kesehatan buah hati sejak dalam kandungan. “Ketika terdeteksi kelainan janin, kita bisa mengambil keputusan tindakan medis yang cepat dan tepat tentunya,” ujarnya.
Selain skrining kanker, tambahnya, Helix Genomic juga menyediakan pemeriksaan pharmacogenetic yang bertujuan untuk memeriksakan gen individu yang berhubungan dengan metabolisme obat. Profil genetik individu ini akan menjadi panduan dokter dalam memberikan terapi obat yang presisi sehingga respon tubuh terhadap obat lebih efektif.
