Sukses mengembangkan kawasan industri Suryacipta City of Industry di Karawang, Surya Internusa Group (SSIA) melalui anak usahanya, PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta), kembali meluncurkan proyek baru, Subang Smartpolitan. Proyek baru ini merupakan pembangunan kawasan kota mandiri masa depan berkonsep smart & sustainable city.
Berdiri di kawasan Rebana Metropolitan, Subang Smartpolitan telah menjadi incaran para pelaku bisnis dari dalam maupun luar negeri yang akan mengembangkan usahanya di Indonesia, khususnya di koridor timur Jawa Barat.
Dituturkan Johannes Suriadjadja, Presiden Direktur Surya Internusa Group, “Subang Smartpolitan a city made from future dengan konsep smart & sustainable. Kita bangun kota mandiri berkualitas yang selaras dengan visi perusahaan yakni Building a Better Indonesia. Subang Smartpolitan akan menjadi kota modern penuh kreatifitas yang memberikan kontribusi bukan hanya pada kota Subang tetapi juga untuk Indonesia.”
Lebih jauh ia menjelaskan, Subang Smartpolitan menyediakan infrastruktur berbasis IoT di mana perencanaannya mengedepankan teknologi dan sistem perkotaan yang efisien dan terintegrasi. Dengan demikian, Subang Smartpolitan bisa menjadi contoh ideal bagi pengembangan kota mandiri selanjutnya di Indonesia.
Ditambahkan Abednego Purnomo, VP Sales & Marketing Suryacipta, ”Definisi ‘sustainable’ pada konsep smart & sustainable kami tidak hanya berkiblat pada ramah lingkungan. Namun, ‘sustainable’ di sini juga berarti bahwa setiap investasi atau bisnis yang dilakukan di Subang Smartpolitan berjalan berkesinambungan.”
Pengalaman perusahaan selama 31 tahun di Suryacipta City of Industry di Karawang telah ditingkatkan dengan mengadopsi teknologi terkini, guna mengedepankan efisiensi dan efektifitas dalam berinvestasi. Dia mencontohkan, nantinya investor dapat memonitor dan mengontrol operational di Subang Smartpolitan dari kantor mereka di Jakarta, atau bahkan dari kantor pusat mereka di negara asal.
Selain itu, Subang Smartpolitan juga menerapkan konsep ramah lingkungan (green technology) seperti pengolahan limbah cair Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang dimonitor secara ketat. Dengan demikian, tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat aktifitas industri di Subang Smartpolitan.
“Untuk limbah cair akan diolah di WWTP, hingga limbah yang dikembalikan ke alam sudah dipastikan aman. Untuk limbah padat atau limbah B3 (mengandung zat beracun/berbahaya) akan diserahkan pada pengelola limbah terakreditasi dan bersertifikat, sedangkan limbah rumah tangga akan diangkut oleh petugas kebersihan,” lanjut Abednego.
Sementara itu, diterangkan VP Investor Relations & Corporate Communications SSIA Erlin Budiman, Subang Smartpolitan berdiri di atas lahan 2,700 Ha dengan pengembangan tahap pertama 400 Ha termasuk kawasan industri, residensial, serta komersial (pendidikan, rumah sakit, dan hotel). Dengan demikian, menjadikan kawasan ini sebagai cikal bakal kota mandiri masa depan yang tepat untuk aktivitas bekerja, tinggal, belajar, serta hiburan.
“Ada 2 rumah sakit yang sedang dalam tahap penjajakan. Selain itu, juga akan dibangun shopping mall, factory outlet, fasilitas hiburan, dan olahraga. Dalam kawasan ini juga akan terdapat danau dan suasana asri dari pepohonan dan taman yang menambah nyaman suasana. Semua kita rencanakan secara matang dan ditargetkan pembangunan tahap pertama rampung dalam 5 tahun,” yakin Erlin.
Sejumlah investor dari berbagai industri sudah menyatakan tertarik mengembangkan bisnis di Subang Smartpolitan. Ditargetkan di kawasan ini akan hadir perusahaan dari sektor otomotif, consumer goods, pharma & medical equipment, high precision industries, IT, data services, logistic, warehouse, dan sebagainya. “Berkaca dari pengalaman di Suryacipta City of Industry, perusahaan yang mengisi kawasan industri kami 70% dari perusahaan multinasional dan sisanya perusahaan nasional,” tutup Erlin.
