Sejak pemerintah menetapkan “Making Indonesia 4.0”, jumlah perusahaan industri makanan dan minuman (Mamin) berskala besar dan menengah di Indonesia telah bertransformasi secara digital. Tak kurang dari dari 1.400 perusahaan Mamin atau 17% dari total industri Mamin, telah bertransformasi digital. Demikian data yang dirilis GAPMMI.
Sementara itu, sampai Juli 2020, jumlah industri yang telah melaksanakan self-assessment INDI 4.0 sudah mencapai 599 perusahaan, dimana 54 perusahaan datang dari industri Mamin.
Fakta itu membuat Schneider Electric, perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, menghadirkan solusi EcoStruxure for Food and Beverage untuk mendukung perusahaan Mamin di Tanah Air.
Solusi EcoStruxure for Food and Beverage mengintegrasikan Industrial Internet of Things dan teknologi otomasi di seluruh aspek rantai nilai yang dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi energi, transparansi, dan kemampuan pelacakan mulai dari ketersediaan bahan baku, proses produksi, hingga jalur distribusi produk sampai ke tangan konsumen.
Dijelaskan Hedi Santoso, Industrial Automation Business Vice President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste, pada konferensi pers yang digelar hari ini (5/8), “Industri Mamin secara global akan menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks di era green consumerism. Tuntutan akan penggunaan bahan baku dan proses produksi yang ramah lingkungan, pengelolaan produksi dan asset yang semakin kompleks, standardisasi dan regulasi yang makin ketat, serta distribusi produk yang luas cakupan area dan multi-channel dapat dijawab dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi industri 4.0.”
Lebih jauh ia menerangkan bahwa ada empat fokus area, yakni Smart Manufacturing, Smart Facilities, Smart Food Safety, dan Smart Supply Chain, yang menjadi keunggulan dari solusi EcoStruxure for Food and Beverage. Artinya, solusi EcoStruxure for Food & Beverage mengintegrasikan keempat area tersebut sehingga dapat meningkatkan kinerja bisnis industri Mamin, mengoptimalkan produktivitas, efisiensi energi, transparansi dan keterlacakan, dan pada akhirnya meningkatkan reputasi dan kepercayaan konsumen serta unggul di era green consumerism.
“Solusi EcoStruxure for Food & Beverage telah terbukti secara global dapat meningkatkan efisiensi operasional dan pengurangan biaya energi hingga 60 persen, pengurangan biaya integrasi hingga 50 persen, serta pengurangan biaya operasional hingga 30 persen,” akunya.
Sampai saat ini, menurut Hedi, solusi EcoStruxure for Food and Beverage dari Schneider Electric secara global telah diimplementasikan oleh berbagai industri Mamin. Di antaranya, Fonterra, F&N Dairies, Wilmar Sugar, Mataura Valley Milk, dan Nestle Waters.
Selain menyediakan solusi, diakui Hedi, Schneider Electric Indonesia juga telah lama bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia untuk melakukan pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku industri yang ingin melakukan transformasi digital, termasuk salah satunya industri Mamin.
Ditambahkan Sony Sulaksono, Kepala Puslitbang IKFTLMATE Badan Penellitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin), industri Mamin merupakan salah satu dari lima sektor yang menjadi prioritas Kemenperin dalam percepatan Making Indonesia 4.0.
“Dalam rangka mendukung dan mengakselerasi penerapan teknologi industri 4.0 di industri Mamin, Kemenperin telah melakukan berbagai program, antara lain peluncuran INDI 4.0 sebagai alat ukur tingkat kesiapan industri dalam bertransformasi ke industri 4.0, pelatihan dan pendampingan transformasi digital industri Mamin, penghargaan INDI 4.0 Award, penunjukkan pabrik PT Schneider Electric Manufacturing Batam sebagai perusahaan Lighthouse nasional, sosialiasi Making Indonesia 4.0, serta membantu pelaksanaan self -assesment INDI 4.0 untuk industri Mamin di Indonesia,” papar Sony.
Ke depannya, lanjutnya, Kemenperin juga berencana untuk merumuskan insentif dan membangun Pusat Inovasi dan Digital 4.0 sebagai pusat pembelajaran dan percontohan penerapan teknologi industri 4.0 di tiap-tiap industri.