Bidik Segmen UKM, Platform Crowdfunding Crowdo Hadir di Indonesia

Jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia yang kini mencapai 40 juta merupakan pasar yang sangat menjanjikan. Angka itu diprediksi akan terus bertumbuh tiap tahunnya, seiring denfan booming startup di Indonesia. Sayangnya, meski jumlah UKM begitu besar, mereka kerapkali mengalami kendala permodalan.

IMG_20160409_51333

Sementara itu, jumlah investor di dunia angkanya terus bertumbuh. Merujuk data Bank Dunia, total seluruh pasar crowdfunding di luar Amerika mencapai $95,67 miliar di tahun 2025. Dari angka itu, Tiongkok memimpin di angka $59,06 miliar potensi investasi. Sedangkan gabungan dari kawasan Asia Pasifik, potensi dananya mencapai $ 62,91 miliar.

Berangkat dari fakta itulah, Crowdo--salah satu perusahaan crowdfunding terbesar dan berkembang di Asia Tenggara yang berbasis di Singapura--memutuskan untuk masuk ke Indonesia pada akhir 2015 lalu. Melalui platform pinjaman peer to peer (www.p2p.crowdo.com), Crowdo mencoba menjadi jembatan yang mampu mengkoneksikan antara para UKM yang membutuhkan modal (Borrower) dengan investor sebagai pemberi modal.

Dijelaskan Co-Founder dan CEO Crowdo Leo Shimada, "Crowdo memberikan peluang bagi UKM di Indonesia untuk memperoleh modal hingga Rp 1 miliar guna mengembangkan bisnis mereka. Sedangkan bagi investor individual, mereka dapat berinvestasi dengan bunga yang cukup menjanjikan, yakni mulai dari 12,9% hingga 16% per tahun. Individu yang ingin menjadi investor pun cukup mudah, hanya dengan berinvestasi mulai dari Rp 500 ribu. Selanjutnya, mereka dapat memilih UKM yang ingin mereka bantu permodalannya."

Berbeda dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditawarkan perbankan dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Crowdo menawarkan kemudahan dan kecepatan bagi UKM dalam memperoleh modal. Ditambahkan Shimada, Borrower atau UKM cukup melakuka pendaftaran via online tentang profile usaha mereka. Selanjutnya, profil UKM di-publish oleh di website Crowdo selama 2-3 minggu, untuk kemudian dipilih oleh investor untuk mendapatkan investasi dari investor dalam maupun luar negeri. Bagi UKM yang mendapatkan modal, mereka harus menaruh agunan dalam bentuk apapun, misalnya perhiasan atau barang.

Masih fokus di wilayah Jakarta, enam bulan pasca soft launching, diakui Shimada, respon pasar terhadap Crowdo tercatat sangat positif. Tak kurang dari 200 UKM yang di-publish profile-nya di website Crowdo setiap dua minggunya. Sementara itu, mereka (UKM) yang apply jumlahnya bisa mencapai 10.000 UKM. Sedangkan investor yang telah bergabung dengan Crowdo, 60% berasal dari luar negeri dan 40% adalah investor Indonesia.

"UKM yang sudah menerima modal cukup beragam. Mulai dari mereka yang pubya usaha warung, pedagang, hingga startup. Kami optimistis dengan proses memperoleh modal yang lebih mudah dan lebih cepat, Crowdo dapat menjawab kendala permodalan yang selama ini dihadapi UKM di Tanah Air," terang Shimada, yang mengatakan bahwa upaya edukasi lewat workshop dan Public Relations (PR) tengah dilakukan Crowdo.

Tags:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)