Perusahaan vaksin terbesar di Asia, Bio Farma kembali mendapatkan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terkait pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. Penghargaan yang digelar pada Senin (23/11/2015) di Jakarta tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dan diterima langsung Direktur Keuangan Bio Farma Pramusti Indrascaryo,
Bio Farma Mendapat Penghargaan PROPER Emas 2015 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)
Menurut Pramusti, penghargaan yang diterima perusahaan adalah sebuah kebanggaan. “PROPER Emas ini sangat penting untuk menyampaikan bagaimana korporasi telah melakukan upaya yang terus menerus dan berkelanjutan dalam program lingkungan dan efisiensi energy, serta bukti korporasi melaksanakan berbagai pengembangan masyarakat yang sukses dan berhasil.”
Upaya yang dilakukan Bio Farma terkait pengelolaan lingkungan terlihat dari program internal dan Corporate Social Responsibility (CSR) yang terintegrasi. Namun juga menggali lebih banyak keberagaman sumber daya baik Bio-diversity, Geo-diversity dan Cultural-diversity.
Lanjut Pramusti, diharapkan dengan PROPER dari KLH akan semakin banyak perusahaan yang earth-friendly enterprise dan menjadi percontohan dalam penerapan pengelolaan lingkungan yang bersifat beyond compliance, peningkatan kinerja dalam penerapan system manajemen lingkungan, program efisiensi energy, efisiensi air, pengurangan pencemaran udara, pengurangan limbah B3 dan Non B3, keanekaragaman hayati dan community development.
Walikota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan, “Keberadaan Bio Farma di Bandung adalah sebuah kebanggaan.” Mengapa demikian? Menurut pria yang akrab disapa Kang emil, perusahaan ini termasuk ke dalam Heritage, karena dengan usia mencapai 125 tahun dan memiliki gedung tempo dulu yang tetap dirawat, berhasil melakukan efisiensi energy listrik dengan baik.
Bagi warga Bandung, ungkap Ridwan Kamil, Bio Farma sebagai perusahaan vaksin terbesar yang bersaing di level internasional diharapkan mampu menginspirasi dan menjadi teladan bagi perusahaan lainnya untuk menerapkan efisiensi dalam penggunaan energy, terutama soal pemakaian listrik. Dalam acara penghargaan yang sama, Kota Bandung juga mendapatkan penghargaan Adipura sebagai kota terbersih setelah menunggu selama 17 tahun.
Menurut Kepala Divisi CSR Bio Farma, R. Herry, Bio Farma menerapkan pengelolaan lingkungan yang bersifat beyond compliance (lebih dari yang dipersyaratkan). Hal tersebut menunjukkan perusahaan memiliki komitmen untuk bisa mencapai environmental excellency dalam setiap tahap kegiatan operasionalnya.
“Kami menyakini bahwa produk yang vaksin yang bermutu tinggi dan ramah lingkungan hanya dapat terwujud melalui kegiatan produksi yang kondusif, serta penerapan penataan lingkungan secara komprehensif dari mulai tahap perencanaan, implementasi, monitoring, review dan continues improvement, dengan prinsip produksi yang lebih bersih atau co-efficiency sesuai yang diamantkan dalam penilaian PROPER KLH.”
Selain program lingkungan di internal perusahaan seperti efisiensi energy, Bio Farma juga melakukan program pengembangan masyarakat lewat desa binaan di berbagai kawasan, antara lain desa wisata Geopark Ciletuh dengan target diakui UNESCO 2017, pelestarian ras murni domba Garut, serta penerapan teknologi ramah lingkungan green nano pada Batik Pakidulan Sukabumi. *