Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang harus dilakukan siswa selama pandemi menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya, rendahnya kepemilikan smartphone yang wajib digunakan selama PJJ. Menurut Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), ada 50% lebih siswa tidak memiliki smartphone. Data ini juga didapatkan dari Kemendikbud yang telah merilis input nomor ponsel siswa di data pokok pendidikan (dapodik).
Untuk itu, menginjak lima dekade (50 tahun), Bodrex berinisiatif menggelar program #BODREXMERAHPUTIHBERBAGI mulai Oktober hingga Desember 2020. Dalam menjalankan program ini, Bodrex menggandeng Wakaf Salman ITB, lembaga yang telah memiliki pengalaman untuk penyaluran donasi dalam membantu anak-anak sekolah tingkat SD dan SMP yang berasal dari sosial ekonomi lemah.
Program #BODREXMERAHPUTIHBERBAGI dari Bodrex akan berkolaborasi dengan program GARUDA (GAdget untuk guRU Dan siswA) dari Wakaf Salman untuk mengumpulkan donasi berupa smartphone layak pakai dan juga donasi berupa uang. Selain menggalang donasi, Bodrex juga turut berpartisipasi langsung dalam menyediakan paket smartphone dan kuota internet untuk siswa/i yang membutuhkan.
Diungkapkan Managing Director Brand Portfolio & Communication Cosmetics, Consumers, and Health Care PT Tempo Scan Pacific Tbk. Aviaska DBagian dari rangkaian program kepedulian yang dilakukan dalam rangka ulang tahun ke-50 Bodrex.
“Bodrex ingin memberi kembali kepada masyarakat Indonesia sebagai wujud ucapan terima kasih, karena berkat dukungan mereka-lah Bodrex berhasil menjadi merek obat sakit kepala nomor satu di Indonesia,” ucapnya.
Melalui inisiatif ini, Bodrex mengajak masyarakat agar peduli terhadap pendidikan di Indonesia dan menggerakkan semangat berbagi. “Semoga kontribusi ini menjadi bentuk dukungan Bodrex dalam mendorong pendidikan di masa pandemi agar lebih banyak anak Indonesia bisa belajar online,” tutur Aviaska.
Dalam penyaluran donasi, Bodrex bekerja sama dengan Jabar Quick Response dan Lembaga One Ummah untuk area Jawa Barat, dan Gerak Bareng Community untuk area Jabodetabek. “Kriteria penerima donasi program ini adalah anak-anak sekolah yang berdomisili di area Jabodetabek dan Jawa Barat; diutamakan untuk kawasan zona merah; anak sekolah tingkat SD dan SMP (diutamakan SD kelas 3 keatas); serta diutamakan untuk anak sekolah yang yatim dan berasal dari keluarga dari sosial ekonomi lemah/dhuafa,” paparnya.
Ditambahkan Corporate Secretary and Operational Manager Wakaf Salman ITB Ryan Faisal, “Kami mendukung inisiatif Bodrex, karena memiliki visi dan misi yang sama. Masih banyak anak-anak sekolah yang tidak mempunyai fasilitas smartphone yang layak untuk belajar online. Untuk itu, masyarakat Indonesia harus semakin peduli dengan dunia pendidikan, antara lain dengan menyumbangkan smartphone layak pakai atau uang tunai pada program #BODREXMERAHPUTIHBERBAGI X GARUDA ini. ”