News Trend

BOSTON TEA PARTY: AMARAH, PEMBERONTAKAN, DAN LAHIRNYA REVOLUSI KOPI

Ketika para kolonis Amerika membuang peti-peti teh ke laut dalam Boston Tea Party, mereka bukan hanya memprotes pajak Inggris—mereka mengubur tradisi lama dan melahirkan revolusi kopi. Dari aksi berani ini, kopi naik takhta, menggeser teh selamanya!

.

.

Hingga tahun 1773, dunia masih terjebak dalam kebiasaan lama menikmati teh sebagai minuman utama. Menurut catatan _National Coffee Association (NCA)_ dalam artikelnya _”The History of Coffee,”_ selama kurun itu, teh masih menjadi pilihan utama di Dunia Baru.

Namun, satu peristiwa bersejarah mengguncang segalanya. Peristiwa Boston Tea Party (BTP) mengubah selera masyarakat Amerika selamanya. Boston Tea Party bukan sekadar aksi protes, melainkan titik balik yang mengguncang tradisi dan merombak selera masyarakat Amerika selamanya (Sabetta, 2024).

_Boston Tea Party_ adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada 16 Desember 1773 di Boston, Massachusetts. Saat itu, para kolonis Amerika yang marah terhadap pajak teh yang diberlakukan oleh pemerintah Inggris melakukan aksi protes dengan membuang muatan teh milik British East India Company ke Pelabuhan Boston.

Aksi ini dipimpin oleh kelompok patriot yang dikenal sebagai Sons of Liberty, yang menyamar sebagai penduduk asli Amerika dan menaiki tiga kapal dagang Inggris untuk membuang sekitar 342 peti teh ke laut.

Peristiwa ini merupakan bentuk perlawanan terhadap Tea Act 1773, yang memberi monopoli kepada British East India Company atas penjualan teh di Amerika tanpa harus membayar pajak tertentu, sementara para kolonis tetap dikenakan pajak tanpa perwakilan politik di parlemen Inggris.

Boston Tea Party menjadi pemicu utama meningkatnya ketegangan antara kolonis dan pemerintah Inggris, yang akhirnya berujung pada Revolusi Amerika (1775-1783). Inggris merespons aksi ini dengan serangkaian hukuman yang dikenal sebagai Intolerable Acts, yang semakin memperburuk hubungan dan mendorong kolonis menuju kemerdekaan.

Peristiwa ini bukan hanya simbol perlawanan terhadap ketidakadilan ekonomi, tetapi juga tonggak awal dalam perjuangan Amerika Serikat untuk merdeka.

Teh ditinggalkan, dan kopi pun naik takhta sebagai raja minuman favorit di tanah baru ini. Sejak saat itu, aroma kopi yang kuat bukan hanya menjadi simbol perlawanan, tetapi juga budaya yang terus berkembang hingga kini.

Kini, lebih dari 250 tahun sejak para kolonis menentang pajak teh dari Raja George III, kopi tetap menjadi pilihan utama masyarakat Amerika. Bahkan, kopi spesial semakin populer dan terus berkembang.

Edhy Aruman

Edhy Aruman - Wartawan Utama (2868-PWI/WU/DP/VI/2012...), pernah menjadi redaktur di majalah SWA. Sebelum di Swa, Aruman pernah meniti karier kewartawanan di harian Jawa Pos, Berita Buana, majalah Prospek, Harian Republika dan editor eksekutif di Liputan 6 SCTV, sebelum pindah ke SWA (http://www.detik.com/berita/199902/990212-1319.html). Lulus S3 Komunikasi IPB, Redaktur Senior Majalah MIX, dosen PR FISIP UI, dosen riset STIKOM LSPR Jakarta, dan salah satu ketua BPP Perhumas periode 2011-2014.

Recent Posts

Capai TKDN 80%, Menteri UMKM Apresiasi Mitsubishi XForce

MIX.co.id - Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 baru saja digelar pada 13-23 Februari 2025,…

13 hours ago

Studi Profesor James Heckman: Ada Dampak Ekonomi dari Pendidikan Usia Dini

MIX.co.id - Profesor James Heckman, seorang ekonom peraih penghargaan Nobel, telah membuktikan secara kuantitatif bahwa…

20 hours ago

Xiaomi Tawarkan Product Experience di Eksibisi Interaktif TV S Mini LED Series

MIX.co.id - Xiaomi Indonesia kembali memperkenalkan deretan produk smart TV terbarunya, TV S Mini LED…

1 day ago

Kunjungi Pabrik di Karawang, BPJPH Apresiasi Nestlé Indonesia yang Pro Halal

MIX.co.id - Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan menjadi…

2 days ago

Pastikan Jaminan Keamanan dan Kemudahan Akses, Ovisure Gold Hadir di Apotek K-24

MIX.co.id - PT Ethix Niaga Teknologi (Ethix Indonesia) dan PT Bintang Emas Perdagangan Indonesia (Ovisure…

2 days ago

LEVERATE GROUP PERKUAT KEPEMIMPINAN DENGAN STRATEGI BARU

Leverate Group memperkuat jajaran kepemimpinannya dengan menunjuk Fauza Istighfareva sebagai CPO dan Dylan Setiawan sebagai…

2 days ago