Budaya Sehat Jamu Masuk Nominasi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

MIX.co.id – Budaya Sehat Jamu telah menjadi bagian dari perjalanan masyarakat Indonesia secara turun temurun dan terbukti memberi manfaat untuk menjaga kesehatan. Sudah saatnya Budaya Sehat Jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage/ICH) Indonesia ini dinominasikan ke tingkat dunia.

Berdasarkan Pengumuman Direktur Perlindungan Kebudayaan Tentang Hasil Seleksi Usulan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ke UNESCO pada tanggal 18 Februari 2022, Budaya Sehat Jamu adalah salah satu usulan yang direkomendasikan.

Untuk itu, Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu menyerahkan dokumen Nominasi ICH-02 kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Senin (14/3).

Dokumen tersebut merupakan persyaratan yang ditetapkan UNESCO bagi negara yang mengajukan nominasi Warisan Budaya Tak Benda, meliputi dokumen hasil riset, wawancara dan mendengar langsung dari komunitas Budaya Sehat Jamu, serta film dokumenter yang menjadi lampiran utama dokumen ICH-02.

Ketua Umum GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman, menyatakan dukungannya atas penyerahan dokumen Nominasi ICH-02 ke Kemendikbud. “Kami sebagai Gabungan Pengusaha (GP) Jamu sangat support,” ujarnya dalam acara jumpa media yang digelar di Graha Mustika Ratu, Jakarta.

Pihaknya berharap Budaya Sehat Jamu menjadi Warisan Budaya Tak Benda dunia. “Kalo lolos, maka jamu ada di website UNESCO,” imbuh Dwi Ranny.

Pengusulan Budaya Sehat Jamu adalah wujud upaya panjang, telaten dan tak kenal lelah. Upaya ini sudah digagas sejak tahun 2013. “Saat ini adalah momentum yang tepat untuk menominasikan jamu, di saat kondisi dunia yang sedang sakit karena pandemi Covid-19,” tutur Gaura Mancacaritadipura selaku Konsultan Penelitian dan Penulis Dokumen ICH-02.

Erwin J Skripsiadi selaku Peneliti, mewakili Ketua Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu, mengungkapkan bahwa tim bekerja keras menyusun dokumen nominasi form ICH-02 sejak bulan Juni 2021. Tim bekerja sesuai dengan standar UNESCO.

Tim sudah berkeliling ke empat provinsi di Indonesia (Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan DKI Jakarta) dan mewawancarai ratusan pelaku langsung dari komunitas Budaya Sehat Jamu. Riset mendapat dukungan dari maestro jamu BRA Mooryati Soedibyo dan Jaya Suprana.

“Budaya Sehat Jamu telah ada sejak ratusan tahun silam, melalui sejumlah prasasti dan artefak. Termasuk serat yang menuliskan ribuan resep jamu,” papar Erwin.

Sementara Kusuma Ida Anjani sebagai Wakil Sekretaris Jendral 4 GP Jamu dan Tim Kerja Nominasi Budaya Sehat Jamu, mengungkapkan bahwa awareness jamu saat ini semakin luas di kalangan anak muda atau milenial. ()

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)