Budi Luhur Kembali Gelar “Japanese Seminar Series 2016”

Sukses menggelar rangkaian Japanese Seminar Series 2015 lalu, Oktober ini Universitas Budi Luhur (UBL) kembali menggelar Japanese Seminar Series 2016. Seminar yang didukung oleh Kedutaan Jepang untuk Republik Indonesia itu, kali ini mengusung tema “The Role of Japan in Indonesia Infrastructure Development”.

foto-seminar-jepang-2-2016

Pada kesempatan itu, berbagai mitra termasuk perusahaan Jepang turut berpartisipasi. Antara lain, Kedutaan Jepang untuk Republik Indonesia, Japan International Cooperation Agency (JICA), Mitshui & Co. LTD; Kobe Steel LTD, dan Shimitzu Corporation.

Seminar dibuka oleh Deputi Rektor Bidang Akademik Universitas Budi Luhur Dr. Ir. Wendi Usino, MSc. Ia mengatakan, “Universitas Budi Luhur telah banyak menjalin kerja sama dengan banyak lembaga Jepang maupun negara lain. Tujuan dari semua ini adalah membuka wawasan internasional mahasiswa, karena pada era global ini mahasiswa sangat membutuhkan itu.”

Pada Japanese Seminar Series 2016, Wakil Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia Kozo Honsei berkesempatan menyampaikan materi berjudul “Japan Government ODA Policy”. Pada sesi itu, Dr. Sugiharto selaku Direktur Pascasarjana Universitas Budi Luhur bertindak sebagai moderator.

Dalam skala internasional, pemerintah Jepang secara total telah memberikan dana ODA sebesar USD 334,5 miliar kepada 190 negara dan wilayah. Asia merupakan prioritas Jepang dalam memberikan dana ODA. Sedangkan secara kumulatif tahun 1960 – 2014, Indonesia tercatat sebagai negara penerima dana ODA terbanyak, yaitu USD 38,84 miliar.

Sementara itu, terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia sebagai tema utama, pemerintah Jepang antara lain telah membantu pembangunan Jakarta Mass Rapid Transportation (MRT), Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Priok Terminal 1, dan Pembangkit Tenaga Listrik Paiton. “embangunan infrastruktur pada awalnya memerlukan biaya yang besar, namun dalam jangka panjang akan memberikan dampak yang sangat luas kepada kehidupan masyarakat,” tegas Kozo Honsei.

Dinilai Ketua Panitia Japanese Seminar Series 2016 Liza Dwi Ratna Dewi, Materi yang disampaikan Wakil Duta Besar Jepang ini sangat tepat sebagai contoh penerapan strategi ekonomi politik internasional sebuah negara, dalam hal ini Jepang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)