Setelah sukses meluncurkan brand Maxx Coffee di Indonesia, Lippo Group rencananya akan bekerjasama dengan para petani lokal untuk membeli kopi lokal sebagai bagian dari strategi pengembangan usaha di bidang food and beverages (F&B). “Dengan dibukanya outlet Maxx Coffee di kota Manado, kami akan bekerjasama dengan petani lokal untuk membeli langsung hasil produksi,” kata Marketing Head Maxx Coffee Geoffrey Samuel di Manado, Senin (12/10) seperti dilansir MIX dari kompas.com
“Di Kabupaten Bolaang Mongondouw terhampar perkebunan kopi yang biasa dikenal dengan kopi kotamobagu, dan akan kami jajaki dalam waktu dekat ini,” kata Geoffrey. Jika ada kopi lokal berkualitas baik, ungkap Geoffrey, mengapa harus mengambil dari daerah lain hingga ke luar negeri.
Menurutnya, pihaknya telah mengamati dan meneliti bahwa terdapat perkebunan kopi di salah satu Kabupaten di Sulawesi Utara (Sulut) yang tidak kalah kualitasnya dengan jenis kopi di daerah lain. Keputusan untuk membeli kopi lokal juga didasari atas efisiensi dan untuk membangkitkan nama kopi asal kotamobagu yang belum terlalu dikenal masyarakat Indonesia.
Sejatinya Maxx Coffee merupakan salah satu bisnis Grup Lippo yang bergerak di bidang ritel yakni makanan dan minuman dengan menyajikan berbagai produk kopi Indonesia. Untuk saat ini kopi yang dipakai sekitar 50 persen kopi dalam negeri dan 50 persen kopi dari beberapa negara di dunia.
Ekspansi Maxx Coffee kian gencar setelah peresmian outlet di beberapa kota termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Manado. Menurut Geoffrey, saat ini outlet masih berjumlah sekitar 10 termasuk di Manado ini.
Grup Lippo melalui anak usahanya Maxx Coffee memang menyiapkan anggaran sangat besar senilai Rp 400 miliar untuk membangun 80 kedai kopi (coffee shop). “Target kami ada proyek properti milik Grup Lippo. Investasinya sangat besar, satu gerai itu di bawah Rp 5 miliar, di luar sewa tempat. Tapi, nilainya bervariasi," sebutnya. *
