MIX.co.id - CIMB Niaga berhasil mempertahankan double-digit return on equity (ROE) sebesar 15,4% sepanjang tiga kuartal (sembilan bulan) di 2023. Itu artinya, tumbuh 12,9% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Gross non-performing loan (NPL) CIMB Niaga juga tercatat membaik, menjadi 2,4%.
"Di tengah kondisi yang terus berubah cepat, kami senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas,” ungkap Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong, pada konferensi pers yang digelar secara virtual, hari ini (24/11).
Lebih jauh ia menegaskan, pencapaian kinerja keuangan yang positif itu mencerminkan sikap proaktif atas prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas aset yang diterapkan berjalan efektif. Hal itu juga didukung oleh pendapatan operasional dan pengendalian biaya yang dikelola dengan baik.
Menurutnya, perusahaan tetap menjadikan lima Pilar Strategi CIMB Niaga, termasuk program transformasi digital di seluruh segmen bisnis, sebagai prioritas strategis jangka panjang. CIMB Niaga fokus pada peningkatan basis nasabah ritel dan pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital, perbaikan kualitas aset, kontribusi pendapatan non-bunga, serta inovasi perbankan digital dengan teknologi terkini dan pilihan layanan yang luas untuk nasabah.
Per 30 September 2023, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 235,3 triliun dengan rasio current account and savings account (CASA) sebesar 66,7%. Sementara itu, CASA tumbuh 4,5% Y-o-Y, sebagai hasil upaya CIMB Niaga membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
Adapun jumlah kredit/pembiayaan naik 5,2% Y-o-Y menjadi Rp 205,6 triliun (atau Rp 205,5 triliun di luar pembiayaan Salam), dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis Small Medium Enterprise (SME) (+8,1% Y-o-Y), diikuti Corporate Banking (+6,0% Y-o-Y), dan Consumer Banking (+5,9% Y-o-Y). Pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari Kredit Pemilikan Mobil (KPM) (+11,5% Y-o-Y) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) (+2,7% Y-o-Y).
Pada kesempatan yang sama, CIMB Niaga juga menyampaikan kinerja segmen perbankan Syariah. Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp 53,0 triliun (+15,3% Y-o-Y) (termasuk pembiayaan Salam) dan DPK sebesar Rp 42,7 triliun (+23,4% Y-o-Y) per 30 September 2023.
CIMB Niaga juga mengembangkan berbagai produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Per 30 September 2023, 97% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Automated Teller Machines (ATM), dan OCTO Pay (mobile wallet).
"Per 30 September 2023, pertumbuhan nilai transaksi OCTO Mobile mencapai 97,3% Y-o-Y. Ke depan, OCTO Mobile akan senantiasa mempelopori tren digitalisasi dan menyediakan berbagai kemudahan perbankan mulai dari penyediaan transaksi yang lengkap, pilihan investasi dan pinjaman hingga menunjang gaya hidup," lanjutnya.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, CIMB Niaga meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 411 cabang dan jaringan (termasuk 36 digital lounge). Per 30 September 2023, jaringan Bank secara nasional didukung oleh 3.952 ATM (termasuk cash remittance machine and multidenom deposit machine) dan 469.790 electronic data capture (EDC & QR).