MIX.co.id - Community marketing menjadi salah satu strategi yang senantiasa disukai pemasar. Tak heran, jika banyak brand memanfaatkan komunitas untuk membangun engagement dengan pelanggan maupun calon target konsumen mereka. Bahkan, tak sedikit brand yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas dalam menggelar aktivasi marketing, termasuk melakukan ekspansi maupun akuisisi pelanggan baru.
Kolaborasi apik antara brand dan komunitas FORWAT (Forum Wartawan Teknologi) yang digelar pada 9-10 Maret 2023 di Villa Kebunsu, Bogor, merupakan contoh community marketing yang dapat dipelajari. Tahun ini, memasuki usia ke-3-nya, FORWAT yang saat ini dipimpin oleh Danang Arradian, yang juga dikenal sebagai Editor Teknologi SindoNews, menggelar program TechnoCamp 2023. Program ini diikuti oleh puluhan jurnalis yang berasal dari berbagai media di Indonesia.
Sejatinya, jurnalis masih dinilai sebagai KOL (Key Opinion Leader) sekaligus penyampai pesan yang memiliki kredibilitas tinggi di mata masyarakat. Alhasil, di tengah maraknya influencer, selebgram, vlogger, hingga youtuber, brand masih menjadikan jurnalis sebagai partner yang efektif untuk diajak kolaborasi.
Hal itu ditandai dengan deretan brand yang turut berpartisipasi di program TechnoCamp 2023, yang digelar oleh FORWAT. Brand-brand dari sektor teknologi yang turut berpartisipasi di program tersebut adalah Samsung, Telkom Indonesia, Telkomsel, IndiHome, Erajaya, Tokopedia, Indosat Ooredoo Hutchison, XL Axiata, Acmic, Garmin, dan Xiaomi. Tak hanya brand teknologi, konsultan komunikasi seperti Advo dan Delapan, juga ikut berpartisipasi di program TechnoCamp 2023.
EDUKATIF dan EXPERIENTIAL
Dikemas dalam format edutainment, program TechnoCamp 2023 tak hanya menawarkan healing tipis-tipis untuk para jurnalis, yang kesehariannya selalu disibukkan dengan berbagai deadline. Kali ini, FORWAT menyajikan sesi diskusi interaktif bertajuk “Mengubah Berita Menjadi Santapan Media Sosial”.
Narasumber pakar yang dihadirkan adalah Susetyo Dwi Prihadi, Head of Content and Social Media Uzone, yang akrab disapa Tyo. Dimoderatori oleh Fauzan, Jurnalis dari Merdeka.com, Tyo membagikan berbagai fakta menarik terkait perilaku konsumen Indonesia dalam bermedia sosial maupun mencari berita. Dia juga memberikan tips kepada para jurnalis tentang bagaimana membuat berita manjadi konten yang menarik di media sosial.
“Menurut data APJII (Asosisasi Penyelenggara Internet Indonesia), konten di internet yang paling banyak di akses oleh masyarakat Indonesia adalah media sosial (medsos), yakni sebanyak 89,15%. Hanya 11,89% yang mengakses berita/infotainment/gossip melalui internet,” paparnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, media sosial favorit yang dipilih masyarkat Indonesia dalam mendapatkan berita adalah WhatsApp (54%), Youtube (46%), Facebook (44%), Instagram (37%), Twitter (20%), dan TikTok (16%).
“Yang menarik, platform Instagram, TikTok, dan Twitter dipilih sebagai tempat informasi awal. Ketiganya dianggap sebagai etalase bagi berita-berita baru, karena sifat pengguna dari ketiga platform tersebut adalah FOMO (Fear of Missing Out). Sementara itu, website dan YouTube dinilai sebagai tempat mencari berita lebih dalam. Sebab, setelah menyortir berita yang menarik, pembaca akan mencari pencarian lebih detil melalui website atau YouTube,” urainya.
Oleh karena itu, menurut Tyo, sudah saatnya media...