Pada kuarta ketiga (Q3) 2015, tingkat keyakinan konsumen (consumer confidence) di sejumlah negara Asia Tenggara mengalami penurunan. Meskipun demikian, Filipina, Indonesia, Thailand, dan Vietnam tetap berada pada urutan 10 teratas sebagai negara yang paling optimistis. Demikian hasil riset yang baru saja dirilis Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending pada awal November ini (3/11).
The Nielsen Consumer Confidence Index mengukur persepsi mengenai prospek lapangan pekerjaan, kondisi keuangan pribadi, dan niat untuk berbelanja dari 30.000 responden yang memiliki akses internet di 61 negara. Dari hasil riset tersebut terungkap bahwa Indonesia berada di urutan keempat sebagai negara yang paling optimistis keempat dengan skor 116, meskipun angka itu menurun empat poin persentase dari kuartal sebelumnya atau kuartal dua 2015.
Sebelumnya, ada Filipina di posisi ketiga di dunia pada tingkat kepercayaan konsumen, walaupun negara tersebut mencatat penurunan Index Kepercayaan Konsumen dari kuartal sebelumnya sebanyak lima poin, menjadi 117. Sementara itu, Thailand yang berada pada peringkat ke-5 secara global tetap berada pada skor indeks 111 seperti kuartal sebelumnya. Adapun Vietnam, berada di urutan ke-10 negara paling optimistis secara global dengan skor indeks 105.
KEKHAWATIRAN UTAMA DALAM ENAM BULAN KE DEPAN, ASIA TENGGARA, Q3 2015
Dipaparkan Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia, tingkat optimisme konsumen Indonesia masih menunjukkan penurunan di kuartal ketiga 2015. Pemicunya adalah terjadinya penurunan pada tiga indikator, yaitu optimisme mengenai prospek lapangan kerja dalam 12 bulan ke depan yang turun dari 68% di kuartal kedua menjadi 64% di kuartal ketiga; optimisme mengenai kondisi keuangan pribadi dalam 12 bulan ke depan yang menurun tajam dari 80% menjadi 64%; dan optimisme mengenai keinginan atau niat untuk berbelanja dalam 12 bulan ke depan yang juga menurun dari 53% menjadi 49%.
“Kondisi ekonomi dalam enam bulan terakhir ini memang dapat dikatakan mengalami ketidakpastian. Naiknya kurs dolar dan terjadinya banyak pemutusan hubungan kerja tentu saja berdampak pada tingkat keyakinan konsumen,” tegas Agus.
Keadaan ekonomi, lapangan pekerjaan, kesehatan, keseimbangan antara hidup dan pekerjaan, stabilitas politik, kesejahteraan dan kebahagiaan orang tua, dan meningkatnya tagihan untuk keperluan hidup, menjadi kekhawatiran yang utama dari konsumen di Asia Tenggara pada kuartal ketiga ini.
Di Indonesia, ada tiga kekhawatiran Kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi meningkat di Indonesia. Jika pada kuartal kedua ada 37% konsumen yang mengatakan bahwa kondisi ekonomi merupakan kekhawatiran utama mereka, maka di kuartal ketiga ini, persentasenya meningkat menjadi 46%. Setelah ekonomi, konsumen Indonesia rupanya mengkhawatirkan keseimbangan antara hidup dan pekerjaan (17%). Selanjutnya, disusul kekahwatiran tentang kebahagiaan dan kesejahteraan orang tua (15%).